RAMALLAH, (Panjimas.com) – Pasukan zionis Israel menahan 17 warga Palestina dalam serangan Selasa malam (01/11) di Tepi Barat saat pemukim ilegal Yahudi memaksa masuk ke sebuah kuil lokal di wilayah Tepi Barat, di tengah bentrokan dengan para pemuda Palestina.
Dalam pernyataannya, Palestinian Prisoners’ Society [PPS] mengatakan pasukan Israel menyerbu beberapa rumah di kota Bethlehem, Tulkarem dan Jenin, dan kemudian menahan 17 warga Palestina.
Tentara Israel belum mengkonfirmasi operasi penyerbuan tersebut.
Pasukan Israel seringkali melakukan operasi-operasi penangkapan yang terus meluas di Tepi Barat yang seolah-olah menargetkan warga Palestina yang “diburu” oleh pemerintah Israel.
Menurut statistik resmi Palestina, Israel menahan sekitar 6.500 tahanan Palestina, yang sebagian besar merupakan penduduk Tepi Barat.
Sementara itu, ratusan pemukim ilegal Yahudi Israel menyerbu sebuah makam lokal di kota Nablus, Tepi Barat, pada hari Rabu (01/11), yang memicu bentrokan dengan para pemuda Palestina.
Menurut saksi mata, Tentara Israel menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan para warga Palestina yang berkumpul untuk memprotes penyerbuan Makam Joseph [Nabi Yusuf], sebuah situs suci yang dihormati oleh Muslim dan Yahudi.
“Sedikitnya 500 pemukim ilegal Yahudi masuk ke makam tersebut dan melakukan ritual Talmud di bawah perlindungan pasukan Israel,” ujar Ahmed Shamekh, ketua Komite Pelayanan di Kamp Pengungsi Balata di dekatnya, saat berbicara dengan Anadolu Agency.
Menurut Shamekh, puluhan pemuda Palestina berkumpul untuk memprotes tindakan tersebut, namun dibubarkan oleh tentara Israel.
Shamekh mengatakan 2 warga Palestina menderita luka-luka akibat peluru karet, sementara puluhan lainnya menderita inhalasi akibat serangan gas air mata.[IZ]