GAZA, (Panjimas.com) – Organisasi perlawanan Palestina, Hamas membantah laporan tentang kabar adanya ketegangan dengan Qatar, Ahad (22/10).
Media lokal sebelumnya mengutip Yahya al-Sinwar, Pemimpin Cabang Hamas di Gaza, yang mengatakan dalam sebuah pertemuan pekan lalu bahwa hubungan Hamas dengan Qatar sangat tegang.
Dalam pernyataannya, Hamas mengatakan bahwa klaim tentang hubungan tegang antara kelompok tersebut dengan Doha, “tidak benar”.
Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa Yahya al-Sinwar “tidak menyebutkan bahwa Qatar menentang rekonsiliasi Palestina atau merasa tidak puas dengan pendekatan kembali antara Hamas dan Mesir”.
Hamas terus mengapresiasi kerja-kerja Qatar dalam aksi dukungannya terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Hamas tetap mempertahankan hubungan kuat dengan Qatar, yang menjadi basis sejumlah pemimpin Hamas, termasuk mantan Kepala Biro Politik, Khaled Meshaal.
Qatar berada di bawah blokade oleh Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain, yang memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan mereka dengan Doha pada bulan Juni lalu, serta menuding Qatar mendukung terorisme.
Qatar membantah tuduhan tersebut dan berpandangan bahwa blokade tersebut melanggar hukum internasional.[IZ]