JAKARTA, (Panjimas.com) – Tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma menyatakan awalnya etnis Tionghoa di Jakarta takut saat akan berlangsung aksi bela Islam 411. Karena ada isu yang menyatakan akan seperti tragedi 98.
“Awalnya saat tau akan ada aksi bela Islam 411. Kami etnis Tionghoa takut. Karena ada isu aksi tersebut akan seperti tahun 98. Tapi ternyata tidak. Kami merasakan kedamaian,” katanya kepada Panjimas, Selasa (20/12) di Jakarta.
Saat kami hadir, lanjutnya. Kami merasakan kedamaian. Isu yang mengatakan seperti tahun 98 dan anti Cina ternyata tak benar. Saya melihat bagaimana kesantunan peserta aksi.
Ketua Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) menilai kedamaian yang terjadi saat bela Islam 1, 2 dan 3 tak akan terjadi tanpa adanya sosok Imam Besar FPI, Habib Rizieq.
“Penobatan Habib Rizieq sebagai Tokoh Indonesia 2016, karena dilihat bagaimana beliau dapat memimpin jutaan umat Islam saat aksi bela Islam 411 dan 212 dengan damai dan tentram,” pungkasnya. [TM]