WASHINGTON (Panjimas.com) – Meskipun baru beberapa hari menyerang wilayah Daulah Islamiyyah atau Islamic State (IS) yang didukung dengan koalisi salibis internasional yang berjumlah lebih dari 50 negara, negara Kafir Amerika Serikat (AS) mengakui bahwa perang melawan IS butuh waktu yang lama.
Juru bicara militer AS, Laksamana Muda John Kirby kepada BBC pada Minggu (28/9/2014) mengatakan bahwa perang melawan IS akan butuh waktu bertahun-tahun. Kirby juga mengklaim bahwa serangan udara koalisi salibis internasional yang disokong kuat oleh Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) terhadap IS yang dipimpin AS di Suriah telah mengacaukan kapabilitas IS.
Pernyataan itu disampaikan Kirby setelah Presiden AS, Barack Obama berterima kasih kepada negara-negara Arab dan teluk atas bantuan mereka. Sementara itu, Menlu AS John Kerry mengatakan lebih dari 50 negara telah sepakat untuk tetap memerangi IS.
Keberhasilan Daulah Islamiyyah yang telah menguasai wilayah yang luas di Suriah dan Iraq akhirnya membuat AS telah meluncurkan hampir 200 serangan udara di Iraq sejak Agustus 2014 lalu. Dan akhir September 2014 ini, AS telah meluncurkan serangan udara di perbatasan Suriah untuk yang pertama kalinya.
Sejumlah sumber dan Aktivis di Suriah mengatakan setidaknya 70 mujahidin Islamic State dan 50 mujahidin Jabhah An-Nushrah (JN), serta 8 warga sipil Suriah meningal dalam serangan udara koalisi salibis internasional bentukan AS itu.
Namun bagaimanapun juga, Kirby mengakui bahwa IS cukup bagus untuk beradaptasi dan beraksi terhadap perubahan, serta menampilkan “ancaman serius” yang tidak akan dapat disingkirkan “dalam waktu beberapa hari atau bulan”. “Butuh usaha yang serius dengan keterlibatan semua pihak. Kami yakin bahwa kami bicara tentang waktu bertahun-tahun,” ujarnya. [GA/bbc]