(Panjimas.com) – Ba’da tahmid, tahlil serta ucapan syukur yang tak terputus kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan shalawat yang selalu tercurah kepada kekasih Allah, Muhammad Shalallahu ‘alaihi Wassalam…
Pada hari Jum’at, 26 September 2014 bertepatan dengan 2 Dzulhijjah 1435H telah sampai kepada kami, Redaksi Khilafah Dawla Islamiyyah sebuah kabar gembira yang disampaikan Abu Ibrahim Al Andunisiy untuk para penggenggam bara tauhid, muwahid dan mujahid yang tetap ikhlas dan istiqomah berjuang di jalan Allah mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam rangka pembentukan Majmu’ah Al-Arkhabily / Nusantara (Indonesia-Malaysia).
Berita ini sekaligus akan menjadi duri yang selalu menyakitkan bagi para pendengki, munafiqin, dan murtadin yang berada di Nusantara. (Baca juga; Mujahidin Daulah Islamiyyah dari Malaysia & Indonesia Bentuk Unit Militer di Suriah)
Adapun hasil-hasil yang telah dicapai, yaitu :
- Alhamdulillah umaro Daulah Islamiyyah telah menyetujui pembentukan majmu’ah Al-Arkhabiliy.
- Amir Mujahir Al-Arkhabily yang telah resmi diakui oleh daulah adalah Abu Ibrahim Al-Andunisiy
- Telah disetujuinya maqor/markas khusus mujahid Al-Arkhabily oleh Daulah Islamiyah
Seperti yang disampaikan Abu Ibrahim bahwa pembentukan majmu’ah ini berlandaskan karena Allah lebih mencintai orang-orang yang berjihad dalam barisan yang rapi dan sesuai sunnah Rasulullah bahwa berperang dilakukan per kabilah untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi ikhwan mujahid di lapangan ketika sedang berperang. Selain itu, pembentukan majmu’ah ini memiliki tujuan antara lain :
- Memudahkan urusan muhajirin dan mujahidin Al-Arkhabily di daulah karena adanya berbagai macam kendala terutama masalah bahasa.
- Mempermudah dan membantu urusan muhajiroh baik yang berstatus janda maupun yang sedang ditinggal perang suaminya.
- Untuk menjaga keimanan, istiqomah, dan mental ikhwan yang sedang berjihad. Alhamdulillah saat ini sudah ada sharie asal Indonesia yaitu Abu Muhammad Al Muhajir dan Abu Sholeh Al Andunisiy
- Sebagai tempat regenerasi junud Daulah Islamiyyah khususnya dari Al-Arkhabily/Nusantara (Indonesia dan Malaysia).
Dalam pembentukan majmu’ah ini, Daulah telah menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi hingga layak berdiri sebuah majmu’ah. Adapun syarat-syarat tersebut adalah diperlukannya komponen dasar yang wajib ada dengan kualifikasi standar Daulah, yaitu:
- Petempur
- Snipper
- Ahli persenjataan berat
- Ahli taktik dan strategi perang
- Ahli manajemen militer (idary asykari)
Untuk diketahui, dalam proses ini salah satu majmu’ah elite di Daulah alhamdulillah telah bersedia memfasilitasi, membantu, dan memberikan pelatihan-pelatihan khusus tersebut. Dan hingga saat ini telah tercatat 2 orang snipper dan 3 orang ahli persenjataan berat sehingga masih diperlukan banyak personil/ahli untuk melengkapi kekurangan personil komponen pembentuk majmu’ah tersebut.
Sebagai langkah awal, majmu’ah tersebut akan memberikan beberapa pelatihan khusus kepada beberapa ikhwan kita, yaitu :
- Abu Sayyaf Al-Andunisiy akan diberikan pelatihan khusus mengenai materi amir asykari (kepimimpinan militer)
- Abu Muhammad Al-Andunisiy aka Abu Shabrina (rencana ditambah beberapa ikhwan) akan diberikan pelatihan khusus mengenai materi mutafajir (bahan peledak / ahli rancang dan rakit bom)
Karenanya dengan beredarnya informasi ini merupakan kabar baik bagi calon muhajirin Nusantara serta tentunya ini menjadi jawaban dan solusi atas kekhawatiran mereka mengenai kendala sosial (bahasa, budaya, dan pergaulan).
Sebagai penutup, hendaknya kita selalu mendo’akan mereka atas setiap usaha yang sedang dan telah mereka lakukan serta setiap kebehasilan yang telah dicapai menjadi motivasi dan penambah semangat untuk langkah selanjutnya. Do’akan semoga mereka selalu diberi kemudahan, kelancaran tanpa hambatan yang berarti.
Diberikan pula kesabaran dan ketabahan, semangat yang pantang menyerah dalam menghadapi setiap ujian dalam langkahnya. Jihad ini bukan hanya untuk sekarang tapi jihad akan tetap ada sepanjang masa untuk kejayaan Islam di masa sekarang dan yang akan datang. Allahu akbar!!!! (Siti Khadijah – Daulah Islamiyyah). [Edt; GA]