AJDABIYA, (Panjimas.com) – Delapan korban dilaporkan tewas Kamis (29/03) lalu akibat ledakan bom mobil di sebuah pos pemeriksaan yag terketak di dekat kota Ajdabiya di Libya Timur, Ajdabiya merupakan sebuah benteng bagi pasukan loyalis Komandan Militer Khalifa Haftar, demikian menurut sumber keamanan setempat.
Sumber keamanan yang berbicara secara anonim itu mengatakan serangan tersebut menewaskan 6 tentara dan 2 warga sipil, sementara itu melukai beberapa korban lainnya, dikutip dari AA.
9 Maret lalu, 3 korban luka-luka akibat serangan bom mobil di bagian Selatan kota Ajdabiya. Kelompok Islamic State (IS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Libya telah dilanda gejolak sejak 2011, saat sebuah pemberontakan berdarah berakhir dengan penggulingan dan pembunuhan pemimpin karismatik Muammar Gaddafi.
Setelah penggulingan Gaddafi, perpecahan politik di Libya menghasilkan 3 kekuatan rival dalam pemerintahan – yang salah satunya berbasis di kota Tobruk, Libya Timur – dan sejumlah kelompok milisi-milisi yang saling bersaing.
Negara kaya minyak di Afrika Utara itu kini tetap bergolak, dengan perpecahan politik negara tersebut yang menghasilkan setidaknya tiga kursi pemerintahan yang berbeda dan sejumlah kelompok milisi-milisi yang saling bersaing, termasuk satu di Tobruk dan satu lagi di Tripoli, serta sejumlah besar kelompok milisi bersenjata.[IZ]