WASHINGTON, (Panjimas.com) – Hijab tidak lagi menjadi penghalang wanita untuk berprestasi di bidangnya. Seperti yang dilakukan oleh Dana Arabiyat. Muslimah berusia 15 tahun ini merancang perangkat untuk mengumpulkan dan ‘menyapu’ sampah luar angkasa yang bisa berpengaruh buruk terhadap satelit bumi.
Dilansir dari situs Society for Science, sampah tidak hanya berada di bumi tapi juga luar angkasa. Berdasarkan penelitian, ruang angkasa memiliki puing-puing sampah dengan beragam bentuk serta ukuran. Bila tidak dibersihkan, sampah bisa mempengaruhi satelit yang berperan besar dalam kehidupan modern saat ini.
Satelit berguna untuk komunikasi hingga tenaga listrik di bumi. Bila satelit terganggung akibat sampah antariksa maka bisa berpengaruh besar terhadap kondisi bumi. Melihat hal itu, Muslimah asal Yordania ini merancang perangkat untuk membersihkan sampah antariksa.
NASA Amerika Serikat melacak sekitar 500 ribu sampah luar angkasa mengitari bumi saat ini. Sampah tersebut berasal dari satelit atau roket yang hancur. Bentuknya berukuran kecil seperti marmer namun sebagian lainnya ada yang besar seukuran lemari es.
Berdasarkan laporan, puing-puing tersebut mengitari planet dengan kecepatan hingga 7,8 kilometer per detik. Jika sebagian besar sampah bertabrakan dengan satelit bumi atau International Space Station maka bisa menimbulkan bencana.
“Bahkan potongan sampah antariksa sekecil bintik-bintik cat bisa menimbulkan ancaman buat bumi karena puing-puing itu mengitari planet kita dengan kecepatan tinggi,” tutur Dana.
Maka dari itu, banyak ilmuwan yang akhir-akhir ini mencari cara untuk membersihkan sampah antariksa termasuk Dana. Cara kerja perangkat yang dirancang oleh Dana dengan mencari sampah yang menghalangi satelit. Jadi saat sampah menghalangi satelit, perangkat akan membuka wadah untuk mengumpulkannya. Ketika wadah sudah penuh sampah akan diturunkan ke atmosfer bumi hingga akhirnya terbakar saat melewatinya.
Hasil rancangannya tersebut dipresentasikan di event International Science and Engineering Fair di Pittsburg, California, Amerika Serikat. Dalam acara itu terdapat 1.702 peserta lainnya dari 70 negara yang ikut berpartisipasi.[detik]