KABUL (Panjimas.com) – Sebanyak 700 an gerilyawan Taliban bersenjata berat saat ini sedang memerangi tentara Afghanistan di daerah Logar. Logar adalah sebuah propinsi kunci di dekat ibukota Kabul.
Menurut laporan Reuters, pada musim panas ini Taliban semakin meningkatkan serangan di sejumlah propinsi, seringkali melibatkan ratusan pejuangnya. Padahal Afghanistan dalam waktu dekat akan ditinggalkan oleh pasukan Amerika dan sekutunya yang telah menginvasi negeri para Mullah tersebut selama hampir 13 tahun lamanya.
“Ada sekitar 700 dari mereka, dan sedang bertempur melawan tentara Afghan untuk memperebutkan kontrol wilayah, dan mereka (Taliban) juga membawa mobil kesehatan (ambulance),” kata Niaz Mohammad Amiri, gubernur propinsi Logar kepada Reuters melalui sambungan telepon.
Taliban telah menggempur daerah Logar dalam setahun terakhir, yang hanya terletak satu jam perjalanan dari Kabul. Taliban juga menggunakan propinsi Logar sebagai tempat peluncuran roket mereka dan pasukan bom berani mati.
Jalan-jalan utama ke ibukota kini dikontrol ketat, namun Taliban masih mampu menembus pos pemeriksaan dan melakukan puluhan serangan yang menewaskan sejumlah tentara.
Abdul Hakim Esaaqzai, kepala polisi propinsi Logar mengatakan Taliban dipersenjatai dengan senapan mesin berat. Taliban menyerang tentara Afghanistan dari wilayah pemukiman di kabupaten Charkh.
Juru Bicara Taliban
Zabihuallah Mujahid, juru bicara Taliban mengatakan para pejuangnya sedang berperang melawan pasukan Afghanistan dari semua sisi agar segera menguasai kabupaten tersebut.
“Wilayah ini dibawah pengepungan dan kami telah menguasai banyak pos-pos keamanan dan membunuh banyak pasukan Afghanistan,” kata Zabihuallah kepada Reuters melalui sambungan telepon.
Internasional Crisis Group (ICG) mengatakan dalam sebuah laporan awal tahun ini bahwa jumlah serangan oleh gerilyawan Islam telah meningkat sebesar 15-20 persen pada 2013, meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Meski sudah menguasai banyak propinsi, tapi menurut ICG Taliban belum menguasai seluruh propinsi, dan aset-aset strategis saat ini masih dikuasai pemerintah Afghanistan bentukan Amerika.
Namun demikian, meningkatnya serangan Taliban telah menimbulkan kecemasan kepada tentara Afghanistan yang selama bertahun-tahun bergantung pada dukungan NATO dan serangan udaranya.
Dan saat ini ketika serangan udara Amerika sudah menurun intensitasnya, pejuang Taliban telah mengubah taktik dengan cara menyerang pos-pos militer Afghanistan dengan jumlah pasukan yang besar dengan tujuan mengambil alih pos pemeriksaan dan wilayah sekitarnya. Taktik Taliban ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang didominasi serangan tabrak lari (hit and run) dan serangan bom bunuh diri.
Pemilu Tidak Jelas
Sementara itu, para pejabat Afghanistan mengatakan ketidakpastian di Kabul atas hasil pemilihan presiden tahun ini untuk memilih pengganti Hamid Karzai telah menambah kerentanan pasukan keamanan.
Dua bulan telah berlalu sejak diadakan pemilihan presiden, tetapi pemenang pemilu belum juga diumumkan karena adanya tuduhan kecurangan dari calon presiden lainnya seperti Abdullah Abdullah dan Ashraf Ghani, dimana keduanya juga mengklaim sebagai pemenang.