ANKARA(Panjimas.com) – Sebuah pernyataan dari Menteri Dalam Negeri Turki, Efkan Ala dalam sebuah kampanye diduga telah melecehkan Nabi Muhammad SAW. Pernyataan dari Efkan Ala ini juga mendapat reaksi tajam di sosial media.
Saat berkampanye untuk Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK), Ala memuji partainya atas “kerendahan hati” mereka dalam prestasinya. Ia kemudian mengatakan “bahkan Nabi Muhammad (SAW) saja menunjukkan tanda-tanda kebanggan setelah menaklukan Mekkah,” katanya. Ia membandingkan bahwa Nabi Muhammad mempunyai rasa bangga, sementara partainya lebih rendah hati.
Ia menambahkan Partai AK menghindari kebanggaan dan berhutang atas segalanya kepada Tuhan saja.
Pernyataan dari Efkan Ala ini sontak memicu perdebatan. Salah satu yang mengkritik tajam Efkan Ala adalah Profesor Ergun Capan, seorang teolog Islam terkenal. Ia menuding Ala salah menafsirkan ayat tentang penaklukkan Mekkah yang ia kutip saat kampanye.
“Mengatakan bahwa Nabi kita memiliki kebanggaan, menunjukkan bahwa Ala tidak tahu sama sekali. Nabi Muhammad (SAW) memasuki Mekkah setelah penaklukkan dengan cara yang sangat sederhana. Beliau begitu rendah hati, beliau menundukkan kepala, menyentuh punuk unta yang beliau kendarai. Banyak orang di Mekkah masuk Islam karena mereka tersentuh dengan kerendahan hati Nabi,” terang Ergun Capan.
Ketika dikonfirmasi, Efkan Ala beralasan, bahwa yang ia katakan bukan ditujukan untuk Nabi Muhammad, tapi pelajaran bagi semua umat Islam untuk bersyukur kepada Allah.
Bukan sekali ini Partai Keadilan dan Pembangunan membuat kontroversi. Awal tahun ini, wakil pemimpin Partai AK Duzce Fevai Arslan memuji Perdana Menteri Erdogan sebagai pemimpin yang memiliki karakteristik Allah. Seorang pejabat Partai AK bahkan mengatakan bahwa menyentuh Erdogan bisa merupakan semacam doa.
Sumberz: Gulf News