GAZA (Panjimas.com) – Empat tentara Israel terluka dalam pertempuran, setelah memasuki Gaza untuk pertama kalinya dalam operasi yang mereka sebut “Operation Protective Edge” (Operasi Pelindung Ujung).
Militer Israel seperti dilansir Telegraph mengatakan empat tentaranya terluka ringan dalam pertempuran di Gaza utara.
Militer Israel mengatakan keempat tentara itu terluka saat hendak menghancurkan sebuah lokasi peluncuran roket pejuang Palestina.
Ini merupakan pertama kalinya pasukan darat Israel diketahui memasuki Gaza dalam serangan kali ini.
Hari Sabtu 13 Juli 2014 menjadi hari paling berdarah sejak konflik meletus hari Selasa. Tercatat pada hari Sabtu, ada 52 warga Palestina gugur.
Hingga hari ini sudah lebih dari 150 warga Palestina tewas, sementara tak satupun dari warga Israel yang tewas dari serangan ini.
Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat telah mendesak Israel dan Hamas untuk menghormati “hukum kemanusiaan internasional” dan menghentikan korban jiwa.
Serangan udara Israel kali ini adalah yang terbesar dan paling mematikan sejak 2012. Termasuk serangan pada Sabtu lalu yang menyasar sebuah pusat untuk menampung orang-orang cacat. Serangan hari itu juga menewaskan dua keponakan mantan Perdana Menteri Hamas di Gaza, Ismail Haniya.
Roket-roket yang ditembakkan pejuang Hamas dari Gaza ditargetkan jatuh di Yerusalem dan Tel Aviv, namun sejumlah roket pejuang Palestina ini berhasil ditahan oleh teknologi Iron Dome milik Israel. Ratusan roket yang ditembakkan Hamas sejauh ini belum menimbulkan kematian di pihak Israel.