Makkah, Panjimas – Beredar di media sosial berita bahwa ada jemaah haji Indonesia yang kehilangan uangnya di kamar hotel. Peristiwa itu terjadi pada 15 Juli 2022 di Sektor 5, wilayah Misfalah – Makkah yang dihuni oleh jemaah asal Provinsi Jawa Barat.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Mukhammad Khanif memastikan uang jemaah haji tersebut sudah diganti oleh pihak hotel. “Peristiwa kehilangan itu dikeluhkan oleh jemaah pada 15 Juli 2022. Petugas selanjutnya berkoordinasi dengan pihak manajemen hotel. Setelah dikonfirmasi, dipastikan bahwa uang jemaah tersebut dicuri di kamar sehingga langsung diganti pada hari itu juga oleh manajemen hotel,” tegas Khanif di Makkah, Kamis (21/7/2022).
Dijelaskan Khanif, ada tiga jemaah yang kehilangan uangnya. Ketiganya tinggal di satu kamar yang sama. Jumlahnya berbeda-beda masing-masing jemaah, yaitu: SAR 2500, SAR 900, dan SAR 100. Selain itu, salah satu jemaah juga kehilangan tas kecil dan beberapa dokumen yang ada di dalamnya.
“Jadi total yang hilang 3500 Riyal atau sekitar 14juta rupiah. Tidak sampai 30 juta rupiah sebagaimana yang disebutkan dalam video yang beredar. Semuanya sudah diganti oleh manajemen hotel dan uangnya sudah langsung diterima jemaah,” jelas Khanif.
“Penggantian dilakukan pada hari yang sama. Pihak manajemen hotel sebelumnya minta penjelasan kronologis dari jemaah, lalu menghitung jumlah kerugian, langsung memberikan uang penggantinya,” sambung Khanif.
Khanif mengapresiasi komitmen manajemen hotel untuk mengganti uang jemaah yang hilang. Hal itu sejalan dengan perjanjian kontrak sewa akomodasi yang sudah disepakati sejak awal. Dalam salah satu klausul kontrak disebutkan, apabila ada kehilangan dalam kamar jemaah/hotel karena dicuri, maka pihak manajemen akan bertanggungjawab terkait kehilangan tersebut.
“Alhamdulillah, manajemen komitmen dan hari itu langsung memberikan ganti,” tuturnya.
Khanif mengimbau kepada jemaah haji Indonesia untuk melaporkan kepada petugas jika mengalami kehilangan di kamar atau hotel. Dengan begitu, petugas dapat menindaklanjuti kepada manajemen hotel untuk diproses sebagaimana yang diatur dalam kontrak kerja sama. Jika memang hilang karena dicuri, tentu akan diganti.
“Peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bersama. Sebaiknya jika ada kehilangan, segera saja melapor ke petugas untuk ditindaklanjuti dengan pihak manajemen hotel,” tegasnya.
*Panggil Youtuber*
Khanif juga menyesalkan adanya youtuber yang membuat konten tentang ada jemaah yang kehilangan uangnya secara tidak komprehensif. Konten yang beredar hanya berhenti pada masalah yang terjadi, tidak menjelaskan penyelesaian yang sudah dilakukan. Apalagi, konten informasinya juga tidak terverifikasi, masih ada yang keliru. Misalnya, menyebut bahwa yang hilang sampai 30juta rupiah.
“Hal itu tidak semestinya terjadi jika yang bersangkutan mengkoordinasikan dulu dengan petugas untuk mendapat penjelasan yang lengkap. Tidak semestinya dia membuat konten secara serampangan lalu menguploadnya karena itu bisa memunculkan kesalahpahaman,” jelas Khanif.
Daker Makkah, kata Khanif, sudah memanggil youtuber tersebut untuk dimintakan klarifikasi dan penjelasan. Dia mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
“Ini sebenarnya tidak perlu terjadi. Dia sudah minta maaf atas kesalahannya dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya,” tandasnya.