JAKARTA, Panjimas – Masih terus terjadinya penyerangan dan ancaman kriminalisasi kepada para ustad dan ulama di berbagai daerah memicu keprihatinan banyak pihak termasuk diantaranya Ulama dari Padang (SumBar), Buya Gusrizal.
Melalui tulisan postingan di akun pribadinya yang ada di Facebook yang berjudul : “Tuan Bergerak atau Umat Bertindak ?” pada hari Senin, 27 September 2021 ulama asal Padang itu memberikan pernyataan yang cukup keras terhadap penanganan kasus-kasus yang dialami para ustad dan ulama di berbagai daerah.
Walau para Ormas-ormas Islam terus mengutuk dan mengecam berbagai kejadian penganiayaan dan kriminalisasi ulama itu namun menurut Buya Gusrizal peristiwa demi peristiwa penganiayaan dan kriminalisasi terus saja terjadi.
“Apakah tidak wajar kalau muncul pertanyaan dalam hati, “ini negeri apa, penguasa negeri ini siapa, agama yang dianut oleh mayoritas anak bangsa ini apa, dan kenapa ulama dan para dai seperti berdakwah di medan perang padahal negeri ini kata penguasanya adalah negeri damai yang telah memiliki komitmen bersama,” tulis Buya Gusrizal.
Oleh karena itu, ulama lulusan Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir itu juga meminta kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk bertindak dan segera menghentikan “semua ketidakwarasan” ini. Karena menurutnya, hal itu harus dilakukan sebelum umat bertindak seperti “Rakyat yang hidup di negeri tak bertuan.”
“Jika penguasa yang berwenang mengambil kebijakan di tempat yang “nun jauh di sana” masih punya nurani dan “ber-Ketuhanan Yang Maha Esa”, hentikanlah semua ketidakwarasan ini sebelum umat bersikap seperti rakyat yang hidup di negeri tak bertuan!,” tegasnya.
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, rentetan peristiwa penganiayaan dan kriminalisasi Ulama itu diawali dengan kejadian dan peristiwa penembakan Ustd Alex yang baru saja pulang dari Masjid dan korban meninggal dunia akibat tembakan dari orang yang tidak dikenal di daerah Pinang, Kunciran, Tangerang tersebut.
Berikutnya terjadi peristiwa percobaan penganiayaan yang dialami Ustd Abu Sahid Chaniago di Batam yang sedang memberikan kajian dihadapan ibu ibu majlis ta’lim di daerah Kepulauan Riau, Batam. Belakangan polisi mengatakan kalau pelaku adalah orang gila.
Tidak lama berselang kemudian Ustadz Jamal dari Bekasi menjadi korban pembegalan dalam perjalanan dari arah Bogor ke Bekasi. Ustadz Jamal mendapatkan bacokan dipanggangnya dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit sementara motor korban dibawa lari para pembegal.
Berikutnya yang terbaru adalah pembakaran mimbar Masjid Raya Makassar, Sulawesi Selatan yang pada haru Sabtu, (25/9/2021) yang dilakukan oleh orang tak dikenal. Saat ditangkap pelakunya kemudian menurut informasi polisi, motif pelaku membakar mimbar masjid adalah Karena iseng saja.