JAKARTA (Panjimas.com) – Direktur Eksekutif Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia (PUSHAMI) H.M. Hariadi Nasution, SH.,MH.,CLA, menyebut penganiayaan yang menimpa ulama Syaikh Ali Jaber diduga sebagai upaya percobaan pembunuhan terencana.
Menurut pria yang berprofesi sebagai pengacara ini, amat sulit mengatakan seseorang yang dikatakan menderit gangguan jiwa atau gila selama bertahun-tahun, bila melihat aktivitas pelaku di media sosial, baik facebook atau instagram.
“Itu jelas dan dipertegas dengan akun medsos, masa orang gila narsis? Kita justru khawatir ini ada dugaan upaya percobaan pembunuhan, khususnya terhadap ulama,” kata Hariadi Nasution, kepada Panjimas.com, Senin (14/9/2020).
Hariadi yang juga merupakan guru besar (grand master) bela diri Olah Nafas Inti (ONASTI) ini juga mengamati adanya keganjilan dalam penyerangan terhadap Syaikh Ali Jaber. Di mana hal itu sulit dikatakan pelakukan sebagai orang gila.
“Kalau orang gila, kok dia bawa pisau? Kok dia tahu pisau itu digunakan untuk menyasar seseorang dengan sasaran terukur? Terus sekarang posisi lukanya itu ada di lengan atas Syaikh Ali Jaber, kalau beliau tidak reflek menangkis serangan pisau itu bisa mengenai leher, di mana banyak pembuluh darah vena, yang jika kena benda tajam akan banyak mengalirkan darah dan dalam waktu singkat seseorang bisa meninggal,” ujar pria yang akrab disapa Ombat tersebut.
Hariadi meminta aparat terbuka dan tidak terburu-buru menyimpulkan pelaku sebagai orang gila. Bahkan seharusnya pelaku bisa dijerat hukuman mati, karen dugaan percobaan pembunuhan berencana, sebagaimana tertuang dlaam pasal 340 KUHP,
Barangsiapa dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain, dihukum karena pembunuhan direncanakan (moord), dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun.
Terkait hal itu, melalui PUSHAMI, Hariadi akan memonitor kasus percobaan pembunuhan terhadap Syaikh Ali Jaber, mengingat kasus serupa berkali-kali terjadi menimpa aktivis, ulama maupun imam masjid di beberapa daerah di Indonesia.
Untuk diketahui, ulama Syaikh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal saat mengisi kajian agama di wisuda Tahfidz Alquran di Masjid Falahudin, Jalan Tamin, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung, Ahad (13/9/2020) sore. Akibat kejadian itu, Syekh Ali Jaber mengalami luka di bahu kanan dan sempat mendapat perawatan. [AW]