Jakarta (Panjimas.com) – Akhirnya Partai Bulan Bintang (PBB) resmi memilih bergabung dengan partai-partai pendukung penista agama. Ayo Tenggelamkan mereka semua (PDI-P, Nasdem, Golkar, PPP, PKB, PBB, Hanura, PSI, Perindo). Demikian poster yang beredar di sosial media dengan hastag #PorosMekkahBerkah, #SatuKomandoHRS.
Sementara itu, dalam poster yang lain, tertulis: “Warning Imam Besar HRS”, “Ada peserta Ijtima ambisi jadi Capres Utama tidak terpilih langsung kecewa dia sering Ijtima dan Hina Ulama, kini terungkap faktanya ternyata dia cebong jumawa.” Juga terdapat hastag #2019GantiPresiden.
Taat dengan Imam Besar Umat Islam, Habib Rizieq Syihab, calon anggota legislatif dari Partai Bulan Bintang (PBB) Novel Bamukmin mengancam mundur dari partai begitu Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra (YIM) resmi mendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin untuk Pilpres 2019. “Saya akan mundur dari partai karena jelas saya sudah dibohongi bertubi-tubi sama YIM,” ujar Bamukmin kepada wartawan, Senin (28/1/2019).
Novel yang terdaftar sebagai caleg PBB tingkat DPRD DKI Jakarta dapil 8 mengaku akan vakum dari proses pencalegannya. Dia tidak akan melakukan sosialisasi lagi. “Artinya saya vakum terhadap pencalegan dengan tidak lagi turun untuk sosialisasi ke masyarakat,” ucap Novel.
Novel mengatakan dirinya akan mendukung dan berjuang untuk partai-partai dan para caleg dari koalisi keummatan. Dia menyebut akan memberikan suaranya serta suara pendukungnya ke koalisi keummatan. “Dan saya akan terus berjuang melawan partai-partai pendukung penista agama dan kriminalisasi ulama termasuk PBB. Tidak ada kata lain buat saya untuk berjuang menenggelamkan PBB,” tegas Novel.
Novel menilai Ketua Umum PBB Yusril Izha Mahendra salah langkah dan akan membuat PBB tenggelam. “Saya melihat YIM telah mengambil langkah keliru yg akan menenggelamkan partai Islam satu satunya itu demi membela kepentingan politik mungkarnya dengan alasan berdasarkan aspirasi kader atau sebagian caleg. YIM sendiri yang sudah memberikan isyarat mengarahkan ke 01.
Novel mengatakan, Yusril jangan berdalih PBB mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin karena alasan aspirasi kader. Menurut dia, dukungan PBB ke Jokowi-Ma’ruf semata-mata diberikan karena ada tekanan dari Yusril.
“Jadi Yusril jangan munafiklah bahwa ini alasan aspirasi kader dan calegnya karena Yusril biang kekisruhan dan dan yang akan menenggelamkan PBB. Umat Islam akan kecewa partai yang berlandaskan syariat Islam mendukung kelompok pendukung penista agama dan kriminalisasi ulama. PBB seperti akan tenggelam dan tidak akan bangkit lagi karena telah mengkhianati amanat umat Islam,” ujarnya.
“Saya melihat PBB sudah sangat terhina saat ini dengan ulah YIM dan begundal-begundalnya yang menjadikan PBB ini menjadi partai pendukung kelompok pendukung penista agama dan kriminalisasi ulama,” sambung Novel.
Novel menambahkan, dia merasa miris terhadap sikap Yusril. Dia menilai Yusril belakangan sudah jauh dari tuntunan Islam, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam berpolitik.
“Saya dkk sudah maksimal ingin menyelamatkan PBB dari kehancuran yang kami taat dengan amanat ulama pendiri partai PBB dan ijtimak ulama saat ini, namun kami sudah berusaha dengan menggalang kekuatan bersama ulama dengan mendeklarasikan PAS lantang sebagai amanat ijtimak ulama, namun hasilnya kita serahkan kepada Allah karena yang Allah lihat adalah perjuangannya bukan hasilnya,” jelas Novel.
Novel mengatakan dia dan rekan-rekannya di PBB yang berseberangan dengan Yusril tidak akan tinggal diam. “Mungkin langkah berikutnya adalah tetap kita mengupayakan ada kubu PBB ijtimak ulama,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menegaskan keputusan politik partai mendukung Jokowi-Ma’ruf bukan sikap pribadi. “Keputusan memberikan dukungan politik kepada Jokowi-Ma’ruf Amin bukanlah keputusan pribadi Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra, tetapi keputusan mayoritas Rapat Pleno DPP PBB tanggal 19 Januari 2019,” kata Yusril. (des)