YOGYAKARTA, (Panjimas.com) – Keributan terjadi antara Pemuda Masjid Jogokaryan dengan massa PDIP yang habis melaksanakan kegiatan Deklarasi dukungan Paslon 01 di Stadion Mandala Krida. Ahad, (27 /1/2019) sekitar pukul 16.00 WIB di Jl. DI Panjaitan Mantrijeron Kota Yogyakarta menuju ke selatan sampai di pertigaan Jogokaryan
Kasus ini bermula ketika massa PDIP melintas depan Masjid Jogokaryan dan merusak Bendera, Spanduk Hizbulloh serta memainkan gas Sepeda Motor di Masjid Jogokaryan hingga memekakkan telinga. Padahal didalam masjid sedang berlangsung pengajian.
Selanjutnya Pemuda Masjid Jogokaryan keluar dan menghadang dan mengejar massa PDIP dan terjadilah cekcok mulut, dan pada saat itu sempat terjadi ketegangan diantara kedua belah pihak.
Pada pukul 17.15 WIB kedua belah pihak difasilitasi oleh Bawaslu, Polsek Mantrijeron dan Koramil 09/MJ melaksanakan mediasi di Pendopo Kecamatan Mantrijeron, adapun mediasi dihadiri, Camat Mantrijeron, Kapolsek Mantrijeron, Danramil 09/MJ, Bawaslu, Ustadz M. Fanni Rahman (Ketua Takmir Masjid Jogokaryan Junianto (Ketua DPC PDIP Kec. Mantrijeron serta Ustadz Durrohman (Ketua FJI DIY).
Dalam kesempata tersebut Kapolsek Mantrijeron berharap persoalan ini bisa segera diselesaikan.
“Kita musyawarah di ruangan Bapak Camat Mantrijeron ini untuk melaksanakan penyelesaian masalah yang terjadi tadi sore.Mudah-mudahan kita dapat keputusan yang terbaik,” ujarnya.
Sementara itu Ustadz M. Fanni Rahman selaku takmir Masjid Jogokaryan meminta agar pelaku penyerangan dari PDIP untuk segera minta maaf.
“Mumpung berita ini belum melebar kemana-mana, karena saat ini isu Masjid Jogokaryan yang di lempar batu oleh salah satu pihak simpatisan PDIP yaitu Kelinci segera minta maaf ke Masjid Jogokaryan Mantrijeron,” tegasnya.
Tolong pihak dari pengurus PDIP, Junianto kami minta untuk menjembatani antara Kelinci dan Jama’ah Masjid Jogokaryan.
Menanggapi hal tersebut Junianto Ketua DPC PDIP Kecamatan Mantrijeron mengaku bersalah dan meminta maaf.
“Saya sebagai yang di tuakan di DPC PDIP Mantrijeron apabila ada suatu hal yang salah diantara temen kita dari Jamaah Masjid Jogokaryan, saya minta maaf yang sebesar-besarnya,”
Kita berharap kedepan semua antar warga bisa bersilaturahmi dengan baik, kita bisa meredam masing-masing, perbedaan pandangan boleh tapi tujuan kita sama. Semua ini menjadi pembelajaran bagi kita kebelakangnya.
“Sekali lagi saya minta maaf apabila temen saya ada yang salah, dan akan saya temukan besok antara Sdr. Kelinci dan pihak Jamaah Masjid Jogokaryan untuk meminta maaf,” tambahnya.
Saudara Kelinci akan saya hadirkan secepatnya untuk bertemu dengan Jama’ah Masjid Jogokaryan.
Setelah diadakan mediasi selanjutnya dilaksanakan konsep perdamaian antara kedua belah pihak dan membuat Surat Pernyataan. [RN]