Jakarta (Panjimas.com) – Direktur Pemilu DPP FPI, Ali Alatas, SH menyerukan, secara resmi Front Pembela Islam (FPI) menarik dukungan dari Partai Bulan Bintang (PBB), semua Pakta Integritas yg sudah ditanda tangani dianggap hangus.
“Para Caleg PBB yang Istiqomah dengan hasil Ijtima Ulama tidak perlu lagi kampanye untuk dirinya, apalagi untuk partainya, karena percuma kalau pun dia menang bisa direcall oleh partai dan diganti dengan Pengurus PBB Pro Jokowi. Sampaikan kepada caleg-caleg tersebut secara baik-baik,” seru Ali Al Atas.
Seruan yang sama juga disampaikan oleh aktivis Islam dari Palu, Abu Umar al Qassam. Berikut seruannya:
Saya tunggu komitmen para Caleg PBB
Dengan Hormat,
“Hiruk pikuk Politik kadang membuat kita tidak bisa membedakan mana Politik Islam dan mana orang Islam yg berpolitik. Contoh PBB yg baru saja berlayar sudah berubah haluan dengan pindah tujuan berlayar. Padahal kita tahu semua para Calegnya yang sebagian besar para Ustadz di Palu, jika kalian komitmen dengan Kebenaran! Maka kalian akan Mundur dari Caleg PBB, tapi jika kalian tetap lanjut, kami sudah bisa membaca siapa sebenarnya kalian.”
“Apakah kalian Aanggap bahwa masalah caleg politik ini seperti mengurus kelompok pengajian yang anda bina/isi?, dan apakah kalian melihat ini hanya pertarungan politik saja? Berati anda hanya melihatnya dari permukaan saja. Coba anda lihat bahwa di dalamnya ada arus besar peperangan antar yang haq dan batil, antar yang cinta NKRI dan para pengkhianat NKRI.”
“Jadi sekali lagi anda salah! Mundurlah sebelum terlambat, supaya kami percaya komitmen anda pada agama ini. Semoga Indonesia Menang dengan para Caleg dan Partai yang berkomitmen dengan Islam, tentu atas Izin Allah,” seru Abu Umar al Qassam yang berharap caleg PBB tidak salah jalan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Partai Bulan Bintang (PBB) resmi mendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin untuk Pilpres 2019. Keputusan diambil melalui rapat pleno beberapa hari lalu.
“Keputusan memberikan dukungan politik kepada Jokowi-Ma’ruf Amin bukanlah keputusan pribadi Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra, tetapi keputusan mayoritas Rapat Pleno DPP PBB tanggal 19 Januari 2019,” kata Yusril dalam keterangannya, Minggu (27/1/2019). (des)