RAMALLAH, (Panjimas.com) — Pasukan zionis Israel menyerbu kantor berita resmi Palestina Senin (10/12) lalu di wilayah Tepi Barat. Aksi tentara Israel ini dilakukan berselang sehari usai insiden penembakan yang terjadi di luar pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat.
WAFA, sebagaimana diketahui merupakan kantor berita resmi Otoritas Palestina (PA). Pihak Wafa mengatakan bahwa pasukan keamanan Israel memasuki ruang server dan pergi setelah mendapatkan rekaman video di kantor utama Wafa di kota Ramallah, Tepi Barat.
“Mereka pergi dari kantor agensi setelah mereka mengambil salinan rekaman kamera keamanan,” tukasnya. Seorang juru bicara Militer Israel menolak berkomentar mengenai penyerbuan ini.
Ahad (09/12) lalu, sebuah insiden dugaan penembakan yang dilakukan oleh warga Palestina terjadi di sebuah halte bus di dekat pemukiman Yahudi. Insiden ini melukai enam orang.
“Pasukan keamanan kami sedang mengejar para pembunuh itu. Mereka akan menangkap mereka. Kami akan berurusan dengan mereka sepenuhnya dan akan menyelesaikan masalah ini” pungkas Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (11/12).
Pasukan keamanan Israel sedang melakukan pencarian di desa-desa sekitar untuk memburu para pelaku. Tidak jelas apakah serangan ke Kantor Wafa terkait dengan insiden penembakan itu.
Cuplikan video amatir di situs laman Wafa menunjukkan lima tentara berada dalam ruang berita. Mereka menginstruksikan karyawan untuk membuka sebuah ruangan.
Tentara Israel juga meminta Wafa untuk menyerahkan rekaman kamera keamanan.
Bentrokan pecah di beberapa daerah antara rakyat Palestina dan tentara Israel. Menurut pejabat Palestina, dua warga Palestina terluka oleh tembakan langsung Israel dalam bentrokan tersebut.
Persatuan Jurnalis Palestina pun mengutuk keras serangan Israel terhadap kantor Wafa.
Persatuan Jurnalis Palestina menegaskan bahwa serangan itu merupakan pelanggaran terang-terangan yang dilakukan tentara pendudukan terhadap semua media Palestina.[IZ]