JAKARTA, (Panjimas.com) – Sejumlah lembaga sosial kemanusiaan dari Indonesia pada, hari Kamis (19/4) bergabung membentuk konsorsium untuk membantu rakyat Suriah yang sudah sejak lama menderita akibat perang saudara berkepanjangan di negara tersebut. Konsorsium ini pun diberi nama “Persaudaraan Indonesia Suriah” atau disingkat dengan PIS.
“Kami membentuk PIS sebagai wujud dari rasa solidaritas dan keprihatinan kami terhadap korban sipil yang sudah sedemikian banyak berjatuhan dalam konflik bersaudara di Suriah,” ujar Afwan Riyadi selaku salah satu inisiator konsorsium ini. Jumat, (20/4).
“Ke depannya, PIS akan memfokuskan diri pada penggalangan dana sosial untuk membantu rakyat Suriah yang setiap hari menjadi korban konflik tersebut. Saat ini, PIS fokus membantu ratusan ribu masyarakat Ghouta Timur yang harus mengungsi akibat serangan bom kimia,” tambahnya.
Sejumlah lembaga tergabung ke dalam PIS ini yaitu LAZNAS BSM, LAZNAS Al Azhar, Majelis Ta’lim Telkomsel, SADAQA, Rumah KAMMI Peduli, komunitas Sedekah Harian, lembaga Ide Berbagi, dan Zakat Sukses.
“Delapan lembaga ini kami angkat menjadi inisiator PIS. Kami juga membuka diri jika ada lembaga-lembaga lain untuk bergabung bersama kami. Harapan kami, PIS dapat membantu penyaluran bantuan secara lebih masif dan terpadu sehingga tepat pada sasaran,” jelas Afwan lagi.
“Insya Allah sebelum Ramadhan kami akan merilis konsorsium ini. Namun dalam waktu dekat ini, kami akan mengirimkan bantuan yang sudah dikumpulkan oleh masing-masing lembaga,” tambah Afwan.
“Sekali lagi, kami mengundang lembaga sosial kemanusiaan lain di Indonesia yang berminat untuk terlibat dan bergabung dalam Persaudaraan Indonesia Suriah ini. PIS diniatkan untuk fokus pada bantuan kemanusiaan bagi rakyat Suriah, bukan membahas politik, agama, ataupun lainnya,” ujar Afwan menutup pembicaraan. [ES]