DHAHRAN, (Panjimas.com) – Konflik Suriah dan permasalahan Palestina serta dugaan campur tangan Iran menjadi topik diskusi utama selama pertemuan Arab Summit ke-29, Ahad (15/04).
Dalam pidato pembukaannya di Arab Summit ke-29, Raja Salman bin Abdul-Aziz menegaskan bahwa Yerusalem Timur akan tetap menjadi bagian dari wilayah Palestina.
“Permasalahan Palestina telah dan akan selalu menjadi topik utama kami sampai rakyat Palestina mendapatkan kembali hak-hak mereka,” jelasnya.
“Yerusalem Timur adalah bagian integral dari wilayah Palestina,” pungkasnya menegaskan.
KTT ke-29 Ahad (15/04) itu diadakan selang tiga bulan setelah AS secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, sehingga memicu kecaman dunia internasional.
“Palestina dan rakyatnya ada di hati semua rakyat Arab dan Muslim,” tegasnya kepada para peserta dalam pertemuan Arab Summit ke-29 di Dhahran.
Raja Salman juga mengumumkan bahwa pertemuan selama satu hari itu akan diberi nama “KTT Yerusalem”, “Jerusalem Summit”, dikutip dari Anadolu.
Para pemimpin negara-negara Arab secara rutin menggelar pertemuan tahunan mereka, dan kini giliran kota Dhahran di wilayah Arab Saudi bagian Timur yang menjadi tuan rumah.
KTT Arab terakhir kali diadakan di Yordania tahun 2017 lalu
Sekitar 16 pemimpin Arab tampak hadir dalam KTT Arab Summit ke 29 itu, yang digelar satu hari setelah AS, Prancis dan Inggris melancarkan serangan udara bersama di Suriah dengan dalih membalas serangan senjata kimia yang diduga dilakukan oleh pasukan rezim Bashar al-Assad.[IZ]