SOLO, (Panjimas.com) – Roadshow bertajuk ‘Al-Aqsha Qurrota A’yunin Kita’ yang digelar oleh Yayasan Sahabat Al-Aqsha di beberapa daerah termasuk Solo memberikan kesan tersendiri bagi masyarakat untuk lebih mengenal Masjidil Aqsha. Hal tersebut senada dengan tujuan Yayasan yang berpusat di Jogja ini untuk lebih menjalin silaturahmi dengan keluarga Indonesia dan mendekatkan hati masyarakat pada Kiblat pertama Umat Islam tersebut.
Bila pada umumnya Al-Aqsha dan Palestina diidentikan dengan peperangan, maka lewat acara tersebut Sahabat Al-Aqsha ingin memperlihatkan sisi lain Baitul Maqdis yang indah. Dzikrullah Wisnu Pramudya, ketika ditanya tentang tema tersebut, menyampaikan bahwa Al-Aqsha sebenarnya menjadi penyejuk mata karena selama 1156 tahun dibawah kepemimpinan Islam, Baitul Maqdis aman dan damai bukan hanya untuk umat Islam tapi juga bagi umat agama lain. Selain menyampaikan berbagai informasi tentang Baitul Maqdis, Sahabat Al-Aqsha juga menyatukan hati masyarakat Indonesia dengan Palestina melalui beberapa amanah seperti penyaluran langsung dana kemanusiaan.
Dzikrullah, salah satu penggagas Yayasan Sahabat Al-Aqsha pada kesempatan yang sama menjelaskan Palestina saat ini mewakili 6 kondisi. Kondisi pertama adalah kondisi Baitul Maqdis. Kedua yaitu Tepi Barat Sungai Yordan yang terdapat pemerintahan otoriter Palestina. Kemudian kawasan Israel sebagai kondisi ketiga dan kondisi saudara Kita, Muslim Palestina yang terpenjara di Israel sebagai kondisi keempat. Kondisi kelima adalah Warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke luar daerahnya atau negara-negara sekitar. Serta Palestina terakhir adalah Gaza, satu-satunya daerah yang berhasil dibersihkan dari tentara Israel oleh para Mujahidin.
Dengan adanya kegiatan seperti ini diharapkan masyarakat mampu tersadar untuk ikut meningkatkan kepedulian dan ikut andil dalam pembebasan Baitul Maqdis bukan hanya melalui do’a dan bantuan dana namun juga dalam membentuk kondisi umat Islam yang lebih baik dari berbagai segi termasuk akhlak, ekonomi, militer dan lainnya.
“Urusan Masjidil Aqsha bukan hanya urusan membebaskan masjid yang sedang dijajah tapi (juga) urusan memperbaiki kondisi Umat Islam di Dunia. Wallahu Alam Bissowab,” tutup Dzikrullah diakhir. [RN]