Jakarta (Panjimas.com) – Beberapa waktu lalu, Selasa (16/1), Direktur Umrah dan Haji Khusus Kemenag RI, Arfi Hatim mengatakan, ada 27 ribu jamaah yang tertahan berangkat. Ini merupakan imbas dari harga promo yang ditawarkan Abu Tours, yang dinilai terlalu rendah dan tidak rasional sehingga kesulitan menutupi biaya.
Menurut informasi, Abu Tours menjual paket umrah dengan harga rendah sekitar Rp 14 juta per keberangkatan tahun lalu. Ini sebelum Kemenag merencanakan regulasi batas minimal biaya umrah yakni Rp 20 juta.
Sebanyak 27 ribu jamaah itu yang mendaftar dalam program promo umrah. “Sebanyak 27 ribu itu sesuai laporan dari pemiliknya, sekitar bulan September-Oktober, itu memang imbas promo,” kata Arfi seperti diberitakan Republika.co.id, Selasa (16/1).
Dia menyampaikan, Abu Tours telah dipanggil oleh Satgas yang terdiri dari Kemenag Kanwil Sulawesi Selatan, OJK, Bareskrim dan lainnya, beberapa bulan lalu terkait hal ini. Saat itu, mereka diultimatum untuk menghentikan promo harga di bawah pasaran.
Mereka juga diminta tetap bertanggung jawab memberangkatkan semua jamaah yang sudah daftar meski mundur. Dalam prosesnya, Arfi mengatakan, Abu Tours sempat mengalami kesulitan lanjutan. “Seperti ada masalah visa,” katanya.
Kemenag juga memanggil Abu Tours untuk mempertanyakan apakah ada kendala karena pajak yang baru-baru ini diterapkan Saudi. Menurut Arfi, Kemenag terus memantau segala perkembangan.
Masalah ditangani langsung secara teknis oleh Kemenag Kanwil Sulawesi Selatan. “Kami terus memantau perkembangan keberangkatan mereka juga ada evaluasi,” kata Arfi. Menurut data, Abu Tours sudah mulai berproses memberangkatkan jamaah sejak November.
Jawaban Abu Tours
Dalam siaran persnya, Abu Tours menjelaskan, sehubungan dengan adanya peraturan baru dari pemerintah Arab Saudi mengenai penerapan pajak dengan tarif 5% maka biaya pemberangkatan umroh akan cukup meningkat dan hal itu diluar dari apa yang telah kami estimasikan sebelumnya.
“Menyikapi hal tersebut kami memutuskan untuk tidak membebankan pajak tersebut kepada para jamaah dan kami mencoba melakukan koordinasi ulang kepada para vendor kami untuk bernegosiasi mengenai pembiayaannya agar hal ini tidak terlalu memberatkan jamaah. Kami selaku penyelenggara membutuhkan beberapa waktu untuk menyelesaikan hal tersebut,” kata Owner PT Amanah Bersama Ummat, Muh Hamzah Mamba, Selasa (12/1/ 2018).
“Keputusan tersebut diatas cukup mempengaruhi dalam hal penjadwalan keberangkatan umroh karena kami memerlukan beberapa waktu untuk bernegosiasi ulang dengan pihak vendor kami. Dengan demikian, saya selaku pemilik PT Amanah Bersama Ummat ( Abu Tours) dengan sangat berat hati menyampaikan hal mengenai penyesuaian jadwal keberangkatan umroh program bulan Januari 2018 yang akan mulai diberangkatkan pada bulan Februari 2018.”
“Kami memohon maaf yang sebesar besarnya atas ketidaknyamanan ini, semoga kita semua senantiasa dilindungi oleh Allah SWT dan semoga bapak/ibu semua dilapangkan hatinya atas kehendakNya. Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas segala perhatiannya kami ucapkan terima kasih.” (ass)