JUBA, (Panjimas.com) – Lebih dari 6.000 penduduk Sudan Selatan yang mengungsi dari rumah-rumah mereka selama hampir empat tahun perang sipil bergejolak kini telah kembali ke rumah mereka, demikian pernyataan Kepala Misi PBB di Sudan Selatan, Rabu (13/09).
“Jumlah orang-orang terlantar yang tinggal di situs UNMISS Protection of Civilians telah turun dari 38.000 menjadi 32.500 jiwa selama dua bulan terakhir. Banyak dari para pengungsi tersebut telah kembali ke rumah-rumah mereka untuk kembali mengolah tanah mereka,” terang David Shearer, yang juga merupakan Perwakilan Khusus Sekjen PBB, dikutip dari AA.
Kembalinya penduduk yang kehilangan tempat tinggal itu ke rumah mereka di kota Wau di Sudan selatan Barat Laut dapat memberikan contoh “model” untuk bagian lain negara ini, pungkas Shearer kepada para wartawan di Juba sebelum berangkat ke Wau.
“Situasi keamanan membaik dalam beberapa pekan terakhir,” ujarnya,
Shearer menambahkan, “Penting agar orang-orang kembali ke rumah mereka secara sukarela, dan untuk mewujudkannya mereka perlu merasa aman dan percaya diri tentang masa depan mereka”.
Situasi di Upper Nile di Sudan Selatan Utara juga meningkat, memungkinkan lebih dari 1.000 orang pengungsi untuk kembali ke rumah mereka, menurut Shearer.
Kepala Misi PBB di Sudan Selatan menyebut kembali ribuan pengungsi itu sebagai “tren signifikan, dan dengan jumlah yang signifikan”.
Namun Ia memperingatkan bahwa ini “hanya sebagian kecil dari sekitar 4 juta penduduk Sudan Selatan yang mengungsi akibat perang.
Sudan Selatan terperosok dalam konflik antara pemerintah Presiden Salva Kiir dan pemberontak yang dipimpin oleh mantan Wakil Presiden Riek Machar sejak Desember 2013.[IZ]