MAGELANG (Panjimas.com) – Forum Aliansi Umat Islam Bersatu (FAUIB) Magelang mengutuk keras tindakan pemerintah Myanmar yang telah membantai muslim Rohingya.
Ketua FAUIB, Anang Imamuddin mengatakan bahwa seorang muslim dengan muslim lainnya ibarat satu tubuh. Wajar jika muslim Rohingya, disiksa, diusir bahkan dibunuh maka FAUIB ikut merasakan penderitaan saudara muslim di Rohingya.
“Kami umat Islam mengutuk keras pembantaian suku Rohingya di Myanmar. Ibarat satu tubuh, kami juga sangat merasakan kesedihan, ketakutan dan kepedihan penderitaan umat muslim Rohingya,” kata Anang, Rabu (31/8/2017).
Anang mempertanyakan peran lembaga perdamaian, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) yang tidak bersuara dengan pembantaian tersebut. Menurutnya selama ini jika yang didholimi umat Islam nampaknya semua itu tidak berarti.
“PBB, aktivis HAM, aktivis kemanusiaan, selama ini berkoar-koar, terhadap pembantaian muslim Rohingya hanya diam,” cetusnya.
Untuk itu, FAUIB mendesak pemerintah Indonesia mengusir duta Myanmar dan memutuskan hubungan bilateral. Pasalnya didaerah Rakhine lebih parah kondisi umat Islam. Puluhan balita digorok atau ditikam dengan pisau oleh tentara dalam operasi militer yang digelar sejak Oktober tahun lalu.
“Kami minta pemerintah Indonesia mengusir duta besar Myanmar. Ini adalah kejahatan kemanusiaan yang biadab, harus di lawan oleh seluruh penduduk dunia,” pungkasnya. [SY]