NEW YORK, (Panjimas.com) – Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohamed bin Abdul Rahman al-Thani mengatakan pada hari Kamis (27/07) bahwa PBB adalah tempat terbaik dalam rangka menemukan solusi hukum atas blokade diplomatik-ekonomi terhadap Qatar yang dipimpin oleh Saudi.
Al-Thani menuturkan bahwa pemboikotan negara-negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir menunjukkan “sikap keras kepala” dan mereka belum mengambil langkah “positif” untuk menyelesaikan krisis tersebut.
Menteri Luar Negeri Qatar itu bersumpah bahwa negaranya tidak akan menyisihkan upaya untuk mengatasi “pelanggaran” hukum internasional.
“PBB adalah platform yang tepat untuk memulainya,” kata Sheikh Mohamed bin Abdul Rahman al-Thani kepada para wartawan setelah membahas krisis Teluk tersebut dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dikutip dari MEMO.
Sheikh Mohamed bin Abdul Rahman juga mencatat bahwa sikap resmi negara-negara pemboikot, “kontradiktif,” namun mereka melanjutkan kampanye penghinaan mereka melawan Qatar dengan kadang-kadang “membayar uang untuk menjelek-jelekkan Qatar.”
Tentang jenis kesepakatan yang dapat diterima, Menteri Luar Negeri Qatar itu mengatakan bahwa hal itu harus mencakup kewajiban bersama dan bukan diktat atau ultimatum.
Sambil menanggapi pertanyaan dari wartawan, Sheikh Mohamed bin Abdul Rahman mengkonfirmasi bahwa negaranya telah memberi tahu anggota Dewan Keamanan PBB mengenai tuntutan negaranya.[IZ]