SANA’A, (Panjimas.com) – 10 juta anak di Yaman kini sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, demikian menurut pernyataan United Nations Children’s Fund (UNICEF).
Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di halaman Facebook resminya, Kantor UNICEF Cabang Yaman mengatakan bahwa kebanyakan anak-anak di Yaman kekurangan perawatan medis dasar, asupan nutrisi yang memadai, air minum segar, sanitasi dan akses pendidikan yang layak, mengutip laporan Anadolu.
Selanjutnya, UNICEF bekerja sama dengan pemerintah daerah di Yaman, bersama dengan organisasi bantuan lokal dan internasional, untuk membantu sebanyak mungkin anak-anak disana.
Badan Anak PBB itu telah berulang kali memperingatkan bahwa konflik Yaman selama tiga tahun telah menghancurkan sektor kesehatan masyarakat negara tersebut.
Yaman yang kini menjadi negara miskin, tetap berada dalam keadaan kacau sejak tahun 2014, ketika milisi Syiah Houthi dan sekutunya menguasai ibukota Sanaa dan bagian-bagian lain negara ini.
Sejak Maret 2015, koalisi interansional yang dipimpin Saudi telah memerangi pemberontak Syiah Houthi yang disokong rezim Iran dan pasukan-pasukan yang setia kepada mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, Arab Saudi dan sekutu-sekutu negara Muslim Sunni meluncurkan kampanye militer besar-besaran yang bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan yang diakui secara internasional dibawah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Arab Saudi dan para sekutunya melihat milisi Houthi sebagai proxy kekuatan Iran di dunia Arab. Koalisi militer Arab yang dipimpin oleh Saudi di Yaman terdiri dari Koalisi 10 negara yakni Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Yordania, Mesir, Maroko, Sudan, dan Pakistan.
Menurut pejabat PBB, lebih dari 10.000 warga Yaman telah tewas akibat konflik berkepanjangan ini, sementara itu lebih dari 11 persen dari jumlah penduduk negara itu terpaksa mengungsi, sebagai akibat langsung dari pertempuran yang tak kunjung usai. Untuk diketahui, lebih dari setengah total korban adalah warga sipil. sementara 3 juta lainnya diperkirakan terpaksa mengungsi, di tengah penyebaran malnutrisi dan penyakit.[IZ]