JAKARTA (Panjimas.com) – Ribuan Umat Islam kembali turun ke jalan untuk menolak diberlakukannya Perpu No.2 Tahun 2017 yang sudah disampaikan oleh Menkopolhukam, Wiranto beberapa waktu lalu. Walau masih belum jadi keputusan Perppu tersebut sudah menuai protes dari berbagai lapisan ormas maupun kalangan masyarakat luas yang menolak hadirnya Perppu tersebut.
Dalam aksinya itu masa yang tergabung dalam Aliansi Ormas dan Umat Islam Jabodetabek melakukan aksi di depan Patung Kuda Indosat, Medan Merdeka Jakarta Pusat pada hari Selasa (18/7/17). Sebanyak 30 Ormas dan Organsisasi sosial turun dan bergabung dalam aksi yang dimulai sekitar jam 13.00 Wib dan dimulai dari Masjid Istiqlal peserta aksi itu berjalan menuju patung kuda monas yang berada di Jl Medan Merdeka Selatan,Jakarta Pusat.
Habib Kholilulloh Al Habsyi selaku Koordinator aksi menyampaikan kepada media dan yang hadir pada aksi tersebut bahwa kegiatan aksi kali ini bertujuan untuk menyikapi terbitnya Perppu No.2 Tahun 2017 yang membuat banyak oramas dan lembaga tidak setuju dengan adanya Perppu yang akan diterbitkan pemerintah tersebut.
“Kami atas nama seluruh elemen ormas dan lembaga yang hadir pada aksi kali ini menolak dengan tegas perppu tersebut dan meminta agar Presiden membatalkan Perppu Ormas karena sarat akan kepentingan tertentu dan terlihat sekali sangat diktator sekali kekuasaan yang ada dalam membungkam orang dan organisasi yang tidak sependapat dengan pemerintah saat ini,” ujar Kholilulloh Al Habsyi.
Dalam aksi tersebut juga bergantian beberapa perwakilan ormas dan lembaga yang hadir turut menyampaikan keprihatinan dan penolakannya atas perppu tersebut. Ormas dan lembaga yang hadir itu antara lain dari Aliansi Pemuda Islam (API), Forum Tokoh Peduli Syariah (Fortopis), Gerakan Masyarakat Pembebasan, Korps Mubaligh, Majelis Taklim, dll.
“Kami juga menuntut jika aspirasi dan tuntutan kami tidak dipenuhi, maka kami bersama para ulama, habaib, tokoh, aktivis bersatu menyeru kepada kaum muslimin diseluruh tanah air, agar tidak memilih partai,menteri dan presiden yang menerbitkan dan mendukung Perpu Ormas yang isinya sangat represif, otoriter dan anti islam,” pungkas Kholilulloh Al Habsyi. [ES]