JAKARTA, (Panjimas.com) – Tokoh Betawi Jaja Mihardja menegaskan dirinya sakit hati melihat ulama-ulama yang mengajarinya ilmu agama dihina.
“Gue sakit hati kalo kiai gue diginiin. Dia yang ngajarin gue ngaji segala macem,” kata kepada Panjimas di Gedung MUI, Jakarta, Jum’at (03/02).
Menurut Jaja, bangsa Indonesia tidak boleh hancur karena satu orang. Apalagi orang itu tidak memberikan rasa hormat kepada ulama.
“Orang kayak gitu (yang hina ulama) ga usah dipilih,” ujarnya.
Jaja menekankan, kedatangannya ke MUI tidak sama sekali terkait urusan pemilihan kepala daerah (pilkada) atau apa pun. Jaja menuturkan, kali ini kedatangannya ke MUI karena panggilan hati nurani, untuk membela ulamanya. [TM]