BEIJING, (Panjimas.com) – Sebuah maskapai penerbangan China mengejutkan publik internasional awal November lalu, ketika maskapai tersebut mengganti wilayah yang dikuasai “Israel” hari ini menjadi milik “Palestina” pada sistem multimedia dalam penerbangan-nya.
Penumpang Israel yang terbang dari Beijing menuju Tel Aviv yang menggunakan Hainan Airlines menemukan fakta bahwa nama “Israel”, tidak terlihat di peta dalam sistem penerbangan maskapai China itu, seperti dilansir MEMO.
Layar penumpang Hainan Airlines, terpotret pada sistem pesawat Hainan Airlines, menunjukkan Suriah, Siprus dan Libanon secara jelas. Namun, hanya Tel Aviv dan Yerusalem yang muncul pada peta, Israel telah dihilangkan. Pesawat Hainan Airlines tersebut mendarat di Bandar Ben Gurion, pada Selasa awal bulan November lalu.
“Kami berterima kasih telah menghubungi kami dan mengalihkan perhatian kami atas kesalahan teknis yang disesalkan ini,” kata Hainan Airlines dalam menanggapi keluhan penumpang asal Israel itu.
“Maskapai ini [Hainan Airlines] bekerja untuk memperbaiki peta sesegera mungkin bersama dengan pemasok perangkat lunak eksternal.”, dalam pernyataannya.
Insiden ini menandai untuk ketiga kalinya dalam beberapa bulan terakhir, bahwa sebuah maskapai penerbangan telah menunjukkan bahwa pesawat itu bukannya menuju wilayah Israel namun menuju wilayah “Palestina”, sementara mengabaikan keberadaan Israel.
Pada akhir Agustus, beberapa penumpang Israel menolak untuk naik ke dalma pesawat “Air Serbia” yang berangkat dari Belgrade menuju Tel Aviv, setelah diumumkan bahwa tujuan pesawat tersebut adalah “Palestina”.
Pada saat itu, perwakilan “Air Serbia” menjelaskan kepada penumpang bahwa penerbangan dari Begrade itu menuju ke Tel Aviv, tidak ke Israel.” [IZ]