KLATEN,(Panjimas.com) – Takmir Masjid Agung Al Aqsa Klaten menggelar Kajian Akbar bersama Prof.Dr.KH.Muhammad Sirajuddin Syamsudin,MA (Din Syamsudin) bertema “Urgensi Ukhuwah Dalam Kemelut Politik Nasional dan Global, Ahad (20/11/2016).
Mustari, Ketua takmir masjid Agung Al Aqsa Klaten dalam sambutannya melaporkan beberapa kegiatan yang sudah terlaksana di masjid yang dibangun dengan anggaran Rp 65 Milyar itu. Dirinya mengharapkan dengan mendatangkan Prof. Din Samsudin bisa menjadi magnet 3500 an umat Islam Klaten.
“Bapak-bapak, ibu-ibu yang kami hormati, ini bagian dari upaya takmir untuk mengisi kegiatan dalam rangka memakmurkan masjid Agung Al Aqsa Klaten” kata kepala Kemenag Klaten itu.
Din Syamsudin mengatakan bahwa umat Islam dari berbagai kelompok terbukti masih menjunjung ukhuwah Islamiyah tinggi saat demo 4 November.
“Saya yakin yang datang di masjid Al Aqsa yang megah ini juga datang dari berbagai organisasi-organisasi Islam, dari elemen umat Islam tapi kita semua satu” kata mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu.
Menurut Din Syamsudin, Ukhuwah Islamiyah saat ini perlu dibahas karena ada faktor eksternal yang menggerogoti kesatuan umat Islam. Dia berpendapat jika umat Islam bersatu, seperdua masalah bangsa teratasi.
“Saya berpendapat kalau seluruh elemen-elemen, tokoh-tokoh umat Islam, maaf saya lebih khususkan. Khususnya warga NU dan warga Muhammadiyah, bersatu, maka seperdua masalah bangsa Indonesia akan dapat teratasi” katanya diikuti takbir jamaah.
Umat Islam Indonesia menjadi penduduk terbesar negara muslim dunia. Namun menurut Din Syamsudin, semua tergantung peran umat Islam dalam memajukan Indonesia.
“Indonesia dengan muslim terbesar 210 juta warga, maka akan menjadi kekuatan Indonesia. Kalau umat Islam maju maka Indonesia akan maju” ujarnya.
Din Syamsudin menambahkan bahwa ada orang yang tidak suka jika umat Islam bersatu terkhusus jika Muhammadiyah dan NU bersatu.
“Memang ada dan pasti ada yang suka. Ada yang tidak suka kalau umat Islam ini bersatu” imbuhnya.
Selesai Din Syamsudin, acara dilanjut dengan tausiyah Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim, Prof.Dr.KH.Ali Maschan Moesa mengkaji makna falsafah jawa yang sejatinya dari ajaran-ajaran Islam.[SY]