YOGYAKARTA,(Panjimas.com) – Ustad M.Restu Sugiarto S.Ag, tak ketinggalan berorasi dalam aksi adili Ahok di Yogyakarta. Didepan ribuan peserta aksi, dia sampaikan tujuan orang Islam adalah hidup mulia atau mati syahid.
“Pilihan kita orang Islam adalah Isykariman ‘au mut syahidan, hidup mulia atau mati syahid. Siap mati syahid? Siap hidup mulia?” tanya “Ustadz Cinta” nama polpulernya dihadapan peserta aksi, Jumat (28/10/2016).
Menurut Ustadz Restu Sugiarto umat Islam Indonesia saat ini sedang diuji Allah dengan munculnya sikap pongah orang Cina Kafir, Basuki Tjahaja Purnama yang telah menistakan Kitab Suci umat Islam.
“Kalau siap, hari ini kita ditantang, kita sedang betul-betul diuji oleh Allah, apakah kita berani atau tidak?” ujar ustadz jebolan Ponpes Al Mukmin Ngruki itu.
Dia ingatkan bahwa umat Islam mempunyai izzah, harga diri jika agamanya dilecehkan, harus berani bertindak. Siap mengorbankan harta dan jiwanya untuk memberikan sikap tegas kepada musuh-musuh Allah.
“Allah menyindir kita semuanya, kita diperintahkan oleh Allah kalau ketemu orang kafir, yang jelas memerangi kita, menghina kitab suci kita. Maka harus berani ke dia agar mereka tahu kita ini tegas, betul? Allah akbar” ucap pengasuh “Klinik Cinta” Indosiar pada Ramadhan 2006 lalu.
Untuk itu, pengasuh program “Majelis Cinta” MNC itu, mempertanyakan kesiapan umat Islam Yogyakarta dalam bersikap terhadap penista agama Islam. Dalil Al Qur’an sangat jelas pada surat At Tahrim ayat 9, namun menurut dia, umat Islam terlalu sabar, untuk menunggu tindakan pemerintah atas kelakuan Ahok.
“Surat At Tahrim ayat 9, Nabi diperintah oleh Allah juga kita semuanya, kalau ketemu orang kafir dan munafik, kalau jelas mereka memerangi kita. Perangi mereka siap! Ini awal dari peperangan yang baik, kita demo dengan baik-baik. Karena ini negara hukum kita hormati hukum, tapi kalau ini tidak dilanjutkan, mereka (pemerintah) menyatakan biasa-biasa saja. Siap perang? Siap Jihad?” tandasnya.
Komentator “Take Me Out” Indosiar 2009 lalu itu, mengatakan untuk yang belum menikah, jika ingin maju berperang lebih nikmatnya kalau nikah dulu.
“Yang belum menikah mana? Siap perang? Kawin dulu” canda direktur “Rumah Jodoh Indonesia” Jakarta itu, diikuti gelak tawa peserta aksi. [SY]