DAMASKUS, SURIAH (Panjimas.com) – Pemerintah Suriah baru saja mengumumkan serangan baru ke wilayah Aleppo yang dikuasai para pejuang pada Kamis (22/9).
Pesawat-pesawat tempur melancarkan serangan-serangan udara terberat dalam waktu berbulan-bulan terhadap distrik-distrik di kota terbesar dan pusat ekonomi Suriah, menimbulkan pukulan baru terhadap upaya untuk mengakhiri perang sipil Suriah yang sudah berlangsung sejak 2011.
Para pejabat oposisi dan petugas penyelamat menyatakan bom-bom pembakar ada di antara senjata-senjata yang menghujani Aleppo.
Hamza al-Khatib, direktur satu rumah sakit di daerah bagian timur yang dikuasai pejuang oposisi, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa 45 orang tewas.
“Pesawat-pesawat itu terlihat seperti berusaha mengimbangi seluruh hari ketika mereka tidak menjatuhkan bom” selama gencatan senjata, kata Ammar al-Selmo, kepala badan penyelamatan pertahanan sipil di wilayah timur Aleppo yang dikuasai oposisi kepada Reuters.
Muslim Dibantai KBRI Gelar Pekan Film di Suriah
Di tengah pembantaian yang terus terjadi terhadap Muslim Suriah, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus justru menggelar Pekan Film Indonesia di Gedung Kebudayaan Dar al-Assad, Kota Lattakia pada 21-23 September 2016.
Keterangan dari KBRI Damaskus yang diterima di Jakarta, Jumat, menyebutkan acara tersebut merupakan yang pertama kalinya diadakan di Suriah.
Selama tiga hari berturut-turut, KBRI Damaskus bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan Suriah memutarkan film “Habibie & Ainun”, “5 cm”, dan “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”.
Duta Besar Indonesia untuk Suriah, Djoko Harjanto, berharap kegiatan pemutaran film Indonesia dapat mempererat hubungan Indonesia da Suriah di tingkat masyarakat.
“Kita menyaksikan sebuah sejarah hubungan kedua negara sedang ditulis,” ujar Dubes Djoko menyampaikan sambutan di hadapan sekitar 200 orang yang hadir memenuhi teater utama Gedung Kebudayaan Lattakia.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Lattakia, Mayjen Ibrahim Khudur al-Salim, yang hadir pada pembukaan Pekan Film Indonesia mengungkapkan kekagumannya atas upaya KBRI Damaskus dalam mengeratkan hubungan kedua negara melalui pemutaran film Indonesia.
“Atas nama seluruh rakyat Lattakia saya merasa tersanjung dan terhormat dengan dipilihnya Lattakia sebagai kota pertama diselenggarakannya Pekan Film Indonesia,” tutur Gubernur.
Pekan Film Indonesia digelar di tiga kota di Suriah, yaitu Lattakia pada 21- 23 September 2016, Homs pada 28 – 30 September 2016, dan di Damaskus pada 5 – 7 Oktober 2016. [AW/Antara]