GARUT, (Panjimas.com) – Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia menyampaikan rasa duka dan keprihatian yang sedalam-dalamnya atas terjadinya bencana banjir bandang di Garut. Sampai dengan release ini dibuat, diketahui banjir bandang tersebut telah mengakibatkan 23 korban meninggal dunia dan puluhan korban hilang, memporakporandakan ratusan rumah dan lingkungan di beberapa kelurahan.
Wakil Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Amril Syaifa Yasin, Lc, MA, mengharapkan warga masyarakat Garut yang terkena bencana untuk tabah dan kuat, sekaligus mengimbau ummat Islam di Indonesia untuk peduli atas penderitaan yang dihadapi warga Garut.
Dewan Da’wah sendiri telah menurunkan langsung bala bantuan sejak Rabu petang, 21 September 2016. Mereka adalah tim dari Lazis Dewan Da’wah Pusat yang berkoordinasi langsung di lokasi bencana bersama dengan Tim Dewan Da’wah Jawa Barat dengan tim di lapangan. Tim saat ini telah membuat posko banjir dan dapur umum di masjid Al-Husna di Jalan Gordah, Tarogong.
Dewan Da’wah memfokuskan bantuan ke pembuatan posko bencana, pembuatan dapur umum, pemberian paket makan dan penyediaan air bersih untuk minum dan kebutuhan harian. Selain itu unit mobil ambulance juga sudah disiapkan di lokasi. Amril Syaifa Yasin juga telah memerintahkan kepada seluruh cabang Dewan Da’wah di Indonesia untuk menggalang bantuan pendanaan guna meringankan penderitaan saudara-saudara sesama muslim di Garut.
Berdasarkan info Muhammad Said, tim Lazis Dewan Da’wah, dari beberapa wilayah yang sudah di survey menunjukkan kerusakan yang sangat parah. Di wilayah RSU Dr. Slamet terdata 57 rumah rusak, 7 korban meninggal dan 12 orang hilang. Di Kelurahan Pakuwon,Tarogong Kaler, sekitar 112 rumah rusak terendam, 29 rumah hanyut, dan 30 rumah rusak parah. Sementara di Kampung Cimacan, Tarogong Kaler diketahui 7 orang meninggal dunia.
Di desa Padamukti, Pasir Wangi, tercatat 39 rumah rusak, 12 rumah hanyut. Belum diketahui adanya korban. Rabu sore kemarin, bantuan belum masuk. Oleh karenanya tim Dewan Da’wah pagi tadi telah membuatkan posko bencana. Di Cikamiri, Sukapadang 30 rumah rusak parah, sementara di Karangpawitan, Cijambe dan Pananggungan 150 orang terdampak. Jembatan penghubung ke Banyuresmi terputus.
Menurut Amril Syaifa, “Allah sedang menguji kita untuk membuktikan persaudaraan sebagai mukmin, sebagaimana sakitnya satu organ dalam tubuh dirasakan juga oleh organ lainnya”. Atas nama pengurus, Dewan Da’wah menerima sumbangan langsung dari masyarakat. [RN]