SOLO,(Panjimas.com) – “Surat At Taubah itu isinya tentang perjuangan Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam melakukan perjalanan 700 Km dalam perang Tabuk” demikian uraian Ustadz Muzayin pada Kajian rutin di Markas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), di Masjid Baitussalam Serengan Kamis (21/9/2016).
Ustadz Muzayin menjelaskan surat Taubah ayat 112 yang artinya “Mereka itu adalah orang-orang yang bertobat, yang beribadah, yang memuji (Allah), yang melawat, yang rukuk, yang sujud, yang menyuruh berbuat makruf dan mencegah berbuat mungkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu”. Hal ini sebagai panduan orang yang beriman yang menegakkan syari’at Allah.
“Jaman sekarang pandangannya lain, panduan Islam saat ini ada sholat tapi tidak melakukan sholat. Panduan Islam ada puasa tapi tidak melaksanakan puasa, panduan Islam membayar zakat tapi tidak berzakat. Kalau jaman Nabi panduannya Rasul, ini Suratnya, ini ayatnya, ini haditsnya, trus para sahabat mencontoh dan langsung melakukannya” kata pengasuh Ponpes Al Mukmin itu.
I’dadul quah, dalam menguatkan persiapan, ustadz Muzayin mengutip Syeikh Ibnu Taimiyah. Beliau menjelaskan bahwa ibadah adalah semua amalan yang dicintai dan diridhai oleh Allah subhanahu wata’ala, semua perbuatan lahir dan batin.
“Maka ibadah berupa kata-kata, perbuatan yang kelihatan maupun tidak kelihatan yang diridhai Allah. Orang yang berjuang dijalan Allah sampai ujung-ujungnya perang Tabuk, itu sebelumnya mereka adalah ahli taubah, ahli beribadah, ahli bersyukur. Kadang-kadang Siyasah umat Islam itu artinya piknik” ucap Dewan Suro Jama’ah Anshorusy Syari’ah tersebut.
Ustadz Muzayin menyimpulkan dari surat At Taubah tersebut bahwa orang yang berjihad, yang berdakwah, dan beramar ma’ruf nahi munkar memiliki kebiasaan bertobat, rajin ibadah, berdzikir, ahli sholat. Hal itu menjadi semangat bagi orag yang beriman yang telah melakukannya karena telah diisyaratkan oleh Allah kabar gembira dengan perolehan surga. [SY]