SOLO, (Panjimas.com) – Hari Jumat-Ahad kemarin, 4-6 Desember 2015, Universitas Sebelas Maret Solo menjadi Tuan Rumah penyelenggaran Konferensi Al Quran Mahasiswa Nasional (KQMN) II bertempat di Ruang Seminar Nurul Huda Islamic Center (NHIC), yang mengusung Tema “Bersatu Mewujudkan Gerakan Dakwah Quran Nasional di Seluruh Kampus Indonesia”.
Humas KQMN, Nachrowi, mengatakan kepada reporter Panjimas.com bahwa “saat ini 30 kafilah dari kampus-kampus se-Indonesia telah hadir di UNS untuk membahas rencana dibentuknya suatu Forum untuk menjalin ukhuwah diantara lembaga-lembaga Ilmu Quran Mahasiswa, sekitar 80-100 peserta hadir dalam KQMN ini”, pungkasnya.
“Tidak hanya kampus-kampus yang tersebar di wilayah pulau Jawa, KQMN juga diikuti oleh kafilah dari Papua, kafllah dari Aceh [Universitas Malikussaleh], dan juga kafilah dari Makassar [Universitas Hasanudin Makassar]”, ujar Nachrowi, yang juga tercatat sebagai Mahasiswa S1 Program Informatika FMIPA UNS.
Sementara itu, Ketua UKM Ilmu Quran UNS, Rendra Muchtar Habibie dalam sambutannya pada forum KQMN Solo, menegaskan cita-citanya agar seluruh kampus-kampus di Indonesia dapat mendakwahkan dan membumikan Al-Quran, “Mari saling bergandengan tangan untuk membangun peradaban Qurani di Indonesia”, ujarnya
Ketua Panitia KQMN II, Ibrahim Abdul Hakim, mengatakan kepada panjimas.com bahwa “harapan besar dari kegiatan ini adalah untuk menginisiasi terbentuknya Forum Lembaga Ilmu Quran antar Kampus, selain itu kita juga akan membantu kampus yang belum memiliki UKM Ilmu Quran, supaya dapat memilikinya, sebagaimana kita”, demikian pernyataan Ibrahim, yang juga tercatat sebagai mahasiswa Diploma Teknik Sipil UNS itu.
Nachrowi, Humas KQMN, menambahkan bahwa “Diadakanya kegiatan Al Quran Mahasiswa Nasional [KQMN] dan Tabligh Akbar ini merupakan kegiatan follow up dari acara Konferensi Al Quran Mahasiswa Nasional [KQMN I] yang sebelumnya telah diselenggarakan oleh Al Quran Study Club [ASC] di Universitas Negeri Malang [UM]”, Ia mengatakan juga bahwa “Sebelum penyelenggaraan konferensi di Solo, juga telah diadakan kegiatan Pra-Konferensi di Universitas Pendidikan Indonesia [UPI] Bandung sebagai pembahasan model prototype awal”
“Selain mengadakan Tabligh Akbar mengundang Ustad Yusuf Mansur selaku Ketua Rabitah Ma’ahid Tahfidzul Quran Indonesia, Agenda Kegiatan KQMN II ini juga akan membahas AD/ART, dan GBHO Forum lembaga ilmu Quran se-Indonesia”. Kata Nachrowi, Ia pun menambahkan pula, “draft AD/ART dan GBHO yang dibahas itu merupakan hasil musyawarah tim perumus yang terdiri dari Universitas Negeri Malang [UM], Universitas Pendidikan Indonesia [UPI], Universitas Sebelas Maret [UNS], dan Institut Teknologi Bandung [ITB]”, pungkasnya, lebih lanjut Nachrowi, “bisa dikatakan 4 kampus itu adalah inisiator awal KQMN”, ujarnya sebagaimana diketahui UM, UPI dan UNS telah memiliki Lembaga Dakwah Ilmu Quran di kampusnya masing-masing.
“Dari seluruh kampus yang hadir ada beberapa yang masih belum memiliki lembaga ilmu Quran, tetapi mereka memiliki komitmen kuat untuk segera membentuknya dan tugas kami dalam forum ini adalah membantu dan mendampingi terwujudnya keinginan itu,” demikian menurut Nachrowi.
Sekilas Tentang Gerakan Dakwah Quran di UNS
Menelusur sekilas sejarah gerakan dakwah Quran di UNS, dimulai ketika sejak tahun 2011, UNS membuka program beasiswa untuk para hafidz Quran.
Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS mengatakan bahwa “UNS sejak tahun 2011 telah menerima mahasiswa lewat jalur huffazh dengan minima l hafalan 15 juz.” Lebih lanjut ia menambahkan, “Saat ini total 63 mahasiswa telah diterima melalui jalur ini, dan diantaranya sebanyak 37 mahasiswa telah hafal 30 juz.”, demikian pernyataan Rektor UNS itu, yang juga adalah Guru Besar di bidang Sosiologi Pendidikan.
“Untuk membangun lingkungan yang sholeh kita harus memberi kesempatan kepada orang-orang yang shalih. Untuk itu para hafidz Quran kami beri penghargaan untuk masuk UNS tidak hanya pemenang olimpiade internasional ”, ujar Rektor UNS, yang juga adalah Guru Besar di bidang Sosiologi Pendidikan.
Prof. Ravik juga mengatakan bahwa “UKM Ilmu Quran telah menjadi wadah bagi para pecinta Quran di UNS, saat ini UKM tersebut memiliki anggota sejumlah 352 mahasiswa, dan mendapatkan dukungan penuh dari pimpinan UNS,” pungkasnya
Menurut Rektor UNS itu, “UKM Ilmu Quran merupakan sarana untuk menambah dan menjaga hafalan Quran. Kegiatan lainnya yaitu tahsin, tajwid, seminar, qiroah, dan tafsir,” jelasnya
Sementara itu pengurus UKM Ilmu Quran, Ibrahim Abdul Hakim, mengatakan kepada panjimas.com , bahwa sekitar 2 tahun lalu, Gerakan Dakwah Quran dimulai dengan nama ‘GEMMA’ [Gerakan Mahasiswa Membaca Al Quran] dan masih menjadi lembaga semi-otonom [LSO] dibawah LDK JN UKMI [Lembaga Dakwah Kampus Jamaah Nurul Huda, Unit Kegiatan Mahasiswa Islam], kemudian setahun kemudian, kami mendapat arahan dari pihak Rektorat UNS untuk membentuk UKM Ilmu Quran, Alhamdulillah saat ini kami termasuk salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa [UKM] di UNS, dan semoga bisa terus berkontribusi dalam dakwah.”, demikian kata Ibrahim
Nachrowi, yang juga pernah tergabung dalam JN UKMI dan kini menjadi pengurus UKM Ilmu Quran, mengemukakan “selain memiliki visi menjadi Lembaga Dakwah Quran yang mandiri dan professional, kami juga ingin membumikan Al Quran di kampus UNS”, ujarnya
Ia menambahkan, “kami berkomitmen agar bagaimana mahasiswa yang ingin belajar Al Quran dapat kami fasilitasi, bagaimana mahasiswa yang ingin menghafal Al Quran dapat kami fasilitasi, dan juga mengadakan Kajian, Workshop, Seminar Al Quran di kampus UNS ini.” pungkasnya.
“Program kami sendiri diantaranya adalah KBM [Kegiatan Belajar Mengajar Quran], Tahsin, dan Tahfidz”, bagi yang belum bisa atau masih kesulitan kami fasilitasi dalam program tahsin, sementara bagi yang sudah mahir membaca Quran, akan ditingkatkan ke program Tahfidz.”, jelasnya
Ketika ditanya terkait rencana keselarasan gerak dakwah UKM Ilmu Quran dan program Nurul Huda Islamic Center [NHIC], Nachrowi mengatakan bahwa “Kita berharap menjadi bagian dari NHIC, dan dapat memakmurkan Masjid Kampus, agar syiar-syiar keislaman lebih baik dan lebih berkembang dari waktu ke waktu.” [IZ]