ERBIL (Panjimas.com) – Pasukan keamanan Iran mencegah Muslim Sunni berkumpul untuk shalat Jumat di sela-sela Konferensi Persatuan Islam di Tehran. Konferensi dihadiri pemimpin Muslim Sunni dan Syiah dari seluruh dunia.
Mengutip sebuah situs di Iran, rudaw.net memberitakan pasukan keamanan memblokir semua jalan ke arah masjid kecil tempat Mawlawi Abdulhamid, seorang ulama Sunni terkemuka, dijadwalkan memimpin khotbah Jumat.
Abdulhamid dan ratusan ulama Sunni dan ulama dari seluruh dunia berada di Tehran untuk Konferensi Persatuan Iran, yang diselenggarakan pemerintah Iran pekan lalu. Gambar yang dipublikasikan pemerintah Iran memperlihatkan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berbicara dengan Abdulhamid.
Abdulhamid adalah imam terkemuka dan pengkhotbah masyarakat Sunni di Baloch, sebelah timur kota Zahidah.
Jalal Jalalizadeh, profesor Universitas Teheran dari etnis Kurdi dan mantan anggota parlemen dari Sanandaj, mengatakan semua jalan menuju masjid Sunni diblokir. Ia tidak bisa melewati blokade jalan, untuk menunaikan shalat Jumat.
Kepada situs Baloch, Jalalizadeh mengatakan pasukan keamanan memperingatan pengurus masjid Sunni, bahwa mereka tidak memiliki hak menyelenggarakan shalat Jumat pekan ini.
Ironisnya, larangan itu terjadi hanya dua hari setelah Presiden Hassan Rouhani menyerukan koeksistensi agama-agama di Iran.
“Kita harus mengajarkan anak-anak kita di sekolah-sekolah dasar untuk saling mengakui dan melihat agama lain dan cabang-cabangnya,” ujar Rouhani dalam pidato di konferensi itu.
Dia juga mengatakan pihak berwenang juga harus menyebarkan pandangan ini di universitas, dan sekolah-sekolah agama.
Bukan kali pertama mayoritas Syiah mencegah Muslim Sunni berkumpul untuk shalat Jumat di masjidnya. Oktober lalu, puluhan agen keamanan mengepung masjid Sadeghiyeh di barat laut Tehran, salah satu masjid Sunni terpenting di Iran, untuk mencegah Muslim Sunni berkumpul untuk shalat Idul Adha.
Kelompok HAM di New York mendesak pemerintah Iran menanggalkan pembatasan-pembatasan Muslim Sunni berkumpul dan shalat berjamaah. Iran harus menjamin kebebasan beragama setiap pemeluk agama. [AW/inilah]