MANADO (Panjimas.com) – Gempa berkekuatan 7,3 SR yang mengguncang wilayah Gorontalo, Maluku Utara dan Sulawesi Utara pada Sabtu (15/11/2014) pagi pukul 10:31:40 WITA ternyata juga dirasakan oleh warga Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
“Gempa tersebut berlokasi di 1.94 lintang utara sampai 126.50 bujut timur,” kata Asisten Seismology Stasiun Geofisika Winangun Manado, Isty, di Manado, pada Sabtu pagi seperti dilansir Okezone. Isty mengatakan gempa itu berada di kedalaman 10 kilometer dan berpotensi menimbulkan Tsunami baik di Bitung maupun Manado.
Namun, Isty menghimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir karena gempa ini tidak berbahaya dan tetap melakukan aktivitas sebagaimana biasa. “Masyarakat harus menghindari daerah pantai, namun tidak perlu panik,” katanya.
Sementara itu, getaran gempa yang terasa di Manado itu sempat membuat warga panik hingga berlarian keluar rumah dan gedung perkantoran. Efendi, seorang warga mengaku, getaran gempa terasa lebih dari satu menit. “Semua orang berhamburan keluar gedung. Gempa terasa kuat sekali,” ujarnya.
Tak hanya di Manado, gempa bumi 7,3 SR itu sebelumnya juga membuat warga di Gorontalo berhamburan keluar rumah. “Gempa kali ini cukup kuat,” kata ardi, salah satu warga Gorontalo, pada Sabtu pagi.
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, wilayah Indonesia kembali diguncang gempa bumi dengan getaran yang sangat kuat. Kali ini, gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR) mengguncang Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Gorontalo pada Sabtu (15/11/2014) pagi pukul 10:31:40 WITA.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, pusat gempa berada di Halmahera Barat, Maluku Utara di 132 km Barat Laut Halmahera 152 km Tenggara Sitaro Sulawesi Utara, 156 km Barat Laut Ternate Maluku Utara, 180 km Barat Laut Sofifi Maluku Utara dan 2364 km Timur Laut Jakarta-Indonesia. [GA]