SOLO (Panjimas.com) – Sebagai sebuah wadah para akademisi yang telah melahirkan sejumlah nama dan tokoh yang sudah pernah ataupun saat ini sedang menduduki jabatan publik yang strategis di pemerintahan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tentunya mempunyai kader dan anggota yang begitu banyak.
Selain itu, kader dan anggota HMI pun tak hanya berada adalam satu ideologi dan satu sistem perjuangan yang sama. Dari sekian banyak anggota dan alumni HMI yang bermacam-macam latar belakang dan profesi itulah yang juga menjadi ciri khas tersendiri dari HMI.
Oleh sebab itu, untuk menjalin silaturahmi antar pengurus dan anggota agar tetap terjaga, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Solo, Jawa Tengah (Jateng) pada Ahad (28/9/2014) malam mengadakan pengajian dan diskusi ilmiyah bertema “Perkembangan Politik Kontemporer” di Pajang, Laweyan, Solo.
Bertempat dirumah Dr Munawir Yusuf, yang merupakan salah satu alumni HMI dan akademi serta dosen di salah satu universitas di Kota Solo, acara pada Ahad malam itu menghadirkan narasumber Koordinator KAHMI Pusat, Prof Dr Mahfud MD.
“Acara ini rutin berlangsung setiap bulan secara bergilir dari rumah ke rumah para alumni. Ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi antar alumni yang bermacam-macam profesi, dan untuk sharing perkembangan terkini persoalan bangsa,” kata salah satu panitia acara, Dr Aidul Fitriciada Azhari SH M.H yang juga dosen pasca sarjana UMS Solo kepada Panjimas.com sebelum acara berlangsung.
Acara pengajian dan diskusi ilmiyah dibuka dan dimulai oleh Dr dr Endang Sutisna, dosen ilmu kedokteran UNS Solo yang juga alumni HMI. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan kata sambutan dari tuan rumah, Dr Munawir Yusuf. Meski datang agak telat, Ketua Presidium KAHMI Solo, Prof Dr Harijono KS, Sp.KK juga sempat memberikan sedikit sambutannya.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pengajian inti. Dalam pengajian dan diskusi ilmiyah tersebut, Dr Aidul Fitri juga didaulat untuk menjadi moderator. Dalam presentasinya yang kurang lebih 30 menit, Mahfud MD banyak membahas tentang proses berlangsungnya Pilpres 2014, kasus mantan Ketua HMI Pusat Anas Urbaningrum yang tersangkut kasus korupsi proyek Hambalang, pro kontra RUU Pilkada dan KPK.
Namun diakhir presentasinya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan bahwa banyak hal yang disampaikan itu semata-mata bertujuan untuk mencari solusi dari persoalan bangsa yang sangat kompleks agar negara ini dapat berjalan baik dan mensejahterakan rakyat.
Acara pun kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang sangat menarik dan menambah ilmu, wawasan dan khususnya perkembangan politik di Indonesia pasca Pilpres 2014 dan disahkannya UU Pilkada lewat DPRD oleh DPR RI pada 25 September 2014 lalu. Acara yang dimulai sekitar pukul 20.15 WIB itupun berakhir sekitar pukul 22.00 WIB. [GA]