JAKARTA (Panjimas.com) – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Slamet Effendy Yusuf mengatakan, pihaknya berencana menuntut harian The Jakarta Post akibat pemuatan karikatur yang melecehkan dan menghina Islam. Saat ini pihaknya sedang mempelajari hal itu lebih mendalam.
“Karikatur itu jelas menabrak Undang-Undang Nomor 1/PNPS/Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama yang isinya berisi aturan pidana tentang penodaan agama,” kata Slamet Effendy Yusuf di Jakarta, pada Selasa (8/7/2014).
Slamet menambahkan, apa pun alasannya, karikatur tersebut sangat tidak bisa diterima akal sehat apalagi dari sudut kebenaran keyakinan keagamaan. Karikatur itu, tegas Slamet, lahir dari cara berpikir yang bermula dari sikap Islamophobia, yaitu sikap dasar yang dimulai dari kebencian dan kecurigaan terhadap umat Islam.
“Saya melihat jelas karikatur itu adalah bentuk penistaan dan penodaan atas suatu agama yang memiliki penganut terbesar di negeri ini,” tuturnya.
…Karikatur itu jelas menabrak Undang-Undang Nomor 1/PNPS/Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama yang isinya berisi aturan pidana tentang penodaan agama…
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, karikatur pelecehan dan penghinaan terhadap simbol Islam yang dimuat harian berbahasa Inggris, The Jakarta Post pada edisi 3 Juli 2014 halaman 7 lalu terus menuai protes dan kecaman dari sejumlah ormas Islam dan tokoh Islam di Indonesia.
Di dalam karikatur itu terdapat kalimat “Laa ilaaha illallah” di atas gambar tengkorak. Padahal, kalimat itu mengandung kesaksian sekaligus penyerahan diri kepada Allah SWT. Selain itu, juga terdapat lafaz Allah dan Rasulullah di dalam lingkaran tengkorak. Lafaz Allah dan Rasulullah merupakan unsur aqidah Islam paling penting dalam kehidupan umat Islam.
Bahkan tidak sedikit pula elemen-elemen Islam di Indonesia yang berencana mendatangi kantor The Jakarta Post dan ada pula yang menempuh jalur hukum untuk menuntut pelecehan dan penghinaan yang dilakukan The Jakarta Post tersebut. [Ghozi Akbar/rol]
BERITA TERKAIT:
- Jakarta Post Menghina Simbol Islam & Kalimat Tauhid
- Ulama: Karikatur Jakarta Post Hina Islam & Umat Islam Seluruh Dunia
- PUSHAMI Kutuk Sikap Biadab The Jakarta Post yang Menghina Islam!
- PBNU: Karikatur Jakarta Post yang Hina Allah & Rasul-Nya Bentuk Islamophobia
- Hina Allah & Rasul-Nya, MUI: Jakarta Post Lakukan Pembunuhan Karakter Pada Islam