JAKARTA (Panjimas.com) – Disaat mayoritas umat Islam di Indonesia sedang memprotes, mengecam dan mengutuk The Jakarta Post yang memuat karikatur yang melecehkan dan menghina Islam, dedengkot kelompok liberal, Ulil Abshar Abdalla menunjukkan pembelaannya terhadap harian berbahasa inggris itu.
Bahkan, tokoh JIL atau Jaringan Islam (baca; Iblis) Liberal itu menilai jika karikatur tersebut tidak menghina Islam. “Kartun@jakpostitu kritik dan ejekan terhadap ISIS sbg kelompok brutal yg membunuhi sesama Muslim. Bukan hinaan atas kalimah syahadat,” kata Ulil dalam akun Twitter pribadinya, @ulil, pada Selasa (8/7/2014).
Ulil menilai, mayoritas pihak yang memprotes karikatur The Jakarta Post itu tidak tepat. Protes ini, kata tokoh liberal yang kini bersembunyi ditubuh Partai Demokrat itu justru menimbulkan kesan bahwa umat Islam di Indonesia mendukung salah satu kelompok mujahidin di luar negeri, Islamic State Iraq and Syam (ISIS).
…Kartun@jakpostitu kritik dan ejekan terhadap ISIS sbg kelompok brutal yg membunuhi sesama Muslim. Bukan hinaan atas kalimah syahadat…
Menurutnya, pihak yang memprotes karikatur The Jakarta Post mungkin tidak mengerti konteks karikatur tersebut. Yang lebih tepat, kata Ulil, umat Islam justru harus protes terhadap ISIS karena kelompok itu yang memperburuk citra Islam.
Seperti orang yang seolah-olah berada didalam jajaran redaksi The Jakarta Post, Ulil menegaskan bahwa dilihat dalam karikatur itu bukanlah kalimat syahadat, melainkan bendera ISIS. Ia menduga masih banyak pihak yang belum mengetahuinya. Karikatur ini, jelasnya, justru kritik dan ejekan terhadap ISIS sebagai kelompok brutal yang membunuhi sesama muslim.
“Gara2 ISIS, orang di luar Islam bisa punya kesan (saya bilang, BISA), Islam sama dengan agama yg isinya teror dan pembunuhan. ISIS justru bisa menghapus citra Islam yg rahmatan lil alamin yg digembar-gemborkan selama ini,” ucapnya.
Ia justru menyuruh umat Islam untuk protes pada ISIS yang sekeras-kerasnya karena telah membajak Islam, bukan malah memprotes kartun tentang ISIS di The Jakarta Post. “Sekali lagi bedakan antara bendera ISIS dan kalimah syahadat. Jangan dicampur-adukkan,” belanya.
…Gara2 ISIS, orang di luar Islam bisa punya kesan (saya bilang, BISA), Islam sama dengan agama yg isinya teror dan pembunuhan…
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, karikatur pelecehan dan penghinaan terhadap simbol Islam yang dimuat harian berbahasa Inggris, The Jakarta Post pada edisi 3 Juli 2014 halaman 7 lalu terus menuai protes dan kecaman dari sejumlah ormas Islam dan tokoh Islam di Indonesia.
Di dalam karikatur itu terdapat kalimat “Laa ilaaha illallah” di atas gambar tengkorak. Padahal, kalimat itu mengandung kesaksian sekaligus penyerahan diri kepada Allah SWT. Selain itu, juga terdapat lafaz Allah dan Rasulullah di dalam lingkaran tengkorak. Lafaz Allah dan Rasulullah merupakan unsur aqidah Islam paling penting dalam kehidupan umat Islam.
Bahkan tidak sedikit pula elemen-elemen Islam di Indonesia yang berencana mendatangi kantor The Jakarta Post dan ada pula yang menempuh jalur hukum untuk menuntut pelecehan dan penghinaan yang dilakukan The Jakarta Post tersebut. [Ghozi Akbar/rol]
BERITA TERKAIT:
- Jakarta Post Menghina Simbol Islam & Kalimat Tauhid
- Ulama: Karikatur Jakarta Post Hina Islam & Umat Islam Seluruh Dunia
- PUSHAMI Kutuk Sikap Biadab The Jakarta Post yang Menghina Islam!
- PBNU: Karikatur Jakarta Post yang Hina Allah & Rasul-Nya Bentuk Islamophobia
- Hina Allah & Rasul-Nya, MUI: Jakarta Post Lakukan Pembunuhan Karakter Pada Islam