Panjimas.com – Dalam bulan Ramadhan, kita mengenal dengan malam lailatur Qadar, yang mana malam tersebut lebih baik dari seribu bulan, karena pada malam tersebut adalah malam diturunkannya Al-Qur’an ke langit dunia.
Tapi bagaimanakah cara Al-Qur’an itu di turunkan? Apakah Al-Qur’an diturunkan secara keseluruhan atau di turunkan secara bertahap?
Al-Qur’an diturunkan Melalui 2 Tahap
- Turunnya Al-Qur’an Sekaligus/Secara keseluruhan dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah di langit dunia pada malam yang mulia yaitu malam lailatul Qadar
Sebagaimana firman Allah
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya kami menurunkannya(Al-Qur’an) pada malam lailatul Qadar”(QS.Al-Qadar:1)
Ibnu Abbas berkata
أنزلَ القرأنُ فى ليلةِ القدرِ فى شَهرى رمضان إلى السماء الدنيا جملةً واحدةً ثم أنزل نجوماً
Al-Qur’an diturunkan pada malam lailatul Qadar pada bulan Ramadhan ke langit dunia sekaligus, lalu ia menurunkan secara berangsur-angsur “. ( HR. Al-Tabrani ).
- Turunnya Al-Qur’an secara bertahap kepada Rasulullah selama 23 tahun sebagaimana firman Allah
وَقُرْءَانًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيل
“Dan Al-Qur’an telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur, agar kamu membacanya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian-demi bagian.”(QS. Al-Isra’ : 106 )
Yaitu 13 tahun selama Rasulullah tinggal di Makkah dan 10 tahun selama beliau tinggal di Madinah.
Hikmah diturunkannya Al-Qur’an Secara Bertahap
- Untuk menguatkan hati Rasulullah dalam menghadapi celaaan orang-orang musyrik
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلاَ نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْءَانُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلاً
“Berkatalah orang-orang kafir:”Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya dalam sekali turun saja?”, demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil.” (QS.Al-Furqan : 32)
- Turunnya Al-Qur’an sesuai peristiwa akan lebih bisa di terima oleh yang mendengarkannya
- Penetapan hukum Syariat secara bertahap lebih mudah diterima sebagaimana penetapan hukum haramnya Khamr
- Agar lebih mudah untuk di hafal dan di mengerti, karena pada saat itu Al-Qur’an di turunkan di tengah umat yang ummi(buta huruf) dan tidak bisa membaca dan menulis
- Bukti bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat yang di turunkan dari Allah
قُل لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ اْلإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَن يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْءَانِ لاَيَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْكَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا
“Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa dengan Al Quran ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain”(QS.Al-Isra : 88)
Cara Turunnya Al-Qur’an kepada Rasulullah
Al-Qur’an disampaikan kepada Rasulullah melalui 2 cara:
1. Malaikat menampakkan dirinya kepada Rasulullah menyerupai seorang laki-laki yang membacakan ayat-ayat kepadanya sehingga Rasulullah hafal ayat-ayat itu.
2. Wahyu datang kepada Rasulullah secara tiba-tiba seperti gemerincing lonceng yang mana terkadang membuat Rasulullah jatuh pingsan. Cara inilah yang amat berat dirasakan oleh Rasulullah.
[Husain Fikry/S.A]