Jakarta, Panjimas.com – Sesungguhnya Hidayah itu milik Allah dan manusia tidak dapat memberikan hidayah dan pertolongan tanpa seizin Allah Swt. Tugas manusia hanya berdakwah dan menyampaikan kebenaran. Itulah hakikat dari Dakwah yang dicontohkan dan diberikan tuntunan oleh Rasulullah Saw kepada kita umatnya.
Seperti yang dilakukan oleh Habib Rizieq Shihab (HRS). Berdasarkan informasi dan keterangan yang disampaikan oleh beberapa pengacara HRS dan para tokoh yang membesuk Habib Rizieq bahwa Selama Ramadhan 1443 H ini di Rutan Mabes Polri, Habib tetap menggelar Ta’lim Rutin ba’da Subuh & ba’da Ashar, serta Kegiatan Pembacaan Burdah, Ratib, Yasinan & Tahlilan tetap berlangsung dengan penyesuaian waktu Ifthor & Sahur bersama.
Bahkan dari sebelum Ramadhan HRS sudah membuka Kursus Khutbah Jum’at yang diikuti oleh puluhan jama’ah, sehingga sepanjang Ramadhan para Santri Rutan Mabes Polri secara bergantian sudah bisa praktek langsung menjadi Khotib & Imam Shalat Jum’at.
Ditambah lagi ada Kursus Bahasa Arab, sehingga banyak jama’ah dari Warga Tahanan saat ini sudah mulai mengenal Isim, Fi’il & Huruf, serta sudah mulai bisa Tashrif Fi’il sambil membuat kalimat-kalimat singkat dalam Bahasa Arab.
Yang menarik banyak warga Tahanan Narkoba yang mengaku bahwa sebelum ditahan mereka tidak pernah puasa Ramadhan, apalagi Shalat Tarawih & Tadarus Qur’an, bahkan Shalat Jum’at & lima waktu pun sering ditinggal, tapi sejak mereka ditahan dan bergabung dengan kegiatan HRS dalam Masjid Rutan Mabes Polri, mereka justru jadi semangat ibadah, sehingga Shalat Jum’at dan lima waktu hampir tidak pernah luput berjamaah di Masjid, bahkan Shalawat Tarawih & Witir 23 rakaat pun Masjid Rutan tetap Full dari awal Ramadhan sampai akhir Ramadhan.
Sebagian warga tahanan mengungkapkan bahwa mereka sebelumnya agak takut menghadapi bulan Ramadhan, karena sebelumnya tidak biasa puasa, sehingga takut tidak kuat menahan haus & lapar seharian.
Namun jauh sebelum Ramadhan mereka ramai-ramai di Majelis HRS sudah diajak membiasakan puasa sunnah Senin dan Kamis, sehingga saat datang Ramadhan ternyata puasa jadi ringan. Bahkan kini banyak yang sudah siap-siap ikut puasa sunnah enam hari Syawal berturut-turut pasca Idul Fithri nanti.
Selain itu, Banyak juga yang semula masuk tahanan tidak bisa baca Al-Qur’an, kini bisa baca, bahkan sudah bisa mengkhatamkan Al-Qur’an beberapa kali selama Ramadhan.
Di dalam Rutan Mabes Polri Blok Narkoba IB-HRS adalah Guru sekaligus Orang Tua bagi para Warga Tahanan. Para Warga Tahanan pun biasa memanggil IB-HRS dengan panggilan ABUYA yang artinya “Ayahku”.
Semula Blok Narkoba Rutan Mabes Polri ANGKER dihuni oleh para Pengedar & Bandar hingga Kartel Narkoba yang badannya dihiasi dengan aneka Tatto, dan rata-rata hukumannya di atas 10 tahun penjara, bahkan tidak sedikit yang seumur hidup. Tidak heran jika sebelumnya Blok ini sering gaduh & ribut sesama tahanan.
Tapi kini mereka hidup rapih tertib beribadah & saling cinta, serta saling menjaga & menolong, sehingga suasana penuh keharmonisan persaudaraan & kental nuansa ibadah selama 24 jam.
Itulah kegiatan IB-HRS di dalam penjara, sedang di luar penjara beliau telah mengintruksikan para pengikutnya untuk tiap hari membagikan Ta’jil Ramadhan di berbagai daerah & membuka Posko Mudik Lebaran di berbagai tempat, serta tetap selalu siaga membantu siapa saja yang kesusahan atau terkena bencana tanpa memandang SARA (Suku, Agama, Ras & Antar Golongan).
Semoga Da’wah IB-HRS di dalam Rutan Mabes Polri selalu diberkahi Allah SWT. Dan semoga beliau segera bebas kembali berda’wah di tengah umat untuk terus memimpin umat melawan segala Kezaliman. Beliau adalah Guru Umat dan Abuya bagi Umat.