KARANGANYAR, (Panjimas.com) – Beberapa komunitas hijrah Solo Raya selama dua hari Senin-Selasa ,10-11 September 2018 menggelar acara Ukhuwah Camp di Lawu Resort Tawangmangu.
Komunitas yang sebagaian besar diisi oleh mantan preman, pecandu narkoba, pelaku kriminal, pemain musik atau orang yang ingin berhijrah ini diikuti 200 peserta.
Mereka rela tidur di tenda-tenda yang sudah disediakan oleh panitia. Keakraban terajut dari satu komitas dengan komunitas yang lain. Latar belakang mereka yang kelam tak membuat mereka patah semangat untuk berhijrah.
Pengalaman dari satu anggota dapat dibagikan dan menjadi inspirasi untuk bersemangat dalam mengenal Islam.
Dwi Agus Ketua Panitia acara tersebut kepada wartawan menjelaskan mengapa acara Ukhuwah Camp ini diselenggarakan.
“Awalnya kita ingin agar terjalin komunikasi maka diadakanlah acara Ukhuwah Camp ini. Selain itu agar terjadi silaturahim antar komunitas.” Ujarnya Selasa, (11/9).
Kegiatan ini pertama diadakan namun kedepan akan diselenggarakan setiap setahun sekali atau tepatnya malam 1 Muharram. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pentengan bagi umat Islam dan generasi muda khususnya terhadap budaya yang syarat dengan kesyirikan.
Perlu diketahui di Solo sendiri setiap tanggal 1 Muharram atau malam 1 Sura dalam kalender Jawa, Keraton Kasunanan selalu mengadakan kirab pusaka yang memanfaatkan beberapa kerbau yang diberi nama Kyai Slamet untuk menjadi pemimpin kirab. Sedang untuk Pure Mangkunegaran diadakan jamasan pusaka yang sering air bekas cucian pusaka tersebut menjadi rebutan masyarakat agar mendapatkan berkah.
Dalam kegiatan Ukhuwah Camp juga mengundang beberapa ustadz untuk memberikan tausiahnya selain acara malam ta’aruf.
Beberapa komunitas hijrah yang ikut diantaranya adalah Kopika (Komunitas Pemuda Insyaf Karanganyar), Jaga Sesama, Bikers Subuhan, Yuk Ngaji, Exspreso (Eks Preman Solo),Dakwah Urip, Sindrom, Kopi Baja.
“Momen hijrah ini agar dapat menjadi penyemangat bagi anggota serta totalitas berhijrah untuk menjadi lebih baik.“ pungkasnya. [RN]