JAKARTA, (Panjimas.com) – Ketua Koordinator Pelaporan Bela Islam (KORLABI) yakni Damai Hari Lubis (DHL) pada hari Senin (2/4) kemarin melaporkan salah seorang kader Golkar Kota Bekasi yang bernama Castro atas dugaan ujaran kebencian. Hal ini terjadi bermula pada saat terlapor Aritha Tarigan alias Castro selesai membuat laporan di Panwas Kota Bekasi.
Dalam wawancara langsung dengan Panjimas di Bareskrim Polri, Jakarta. Damai Hari Lubis mengungkapkan adanya dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh Castro, seorang kader Golkar Bekasi. Dimana yang bersangkutan mengatakan kepada publik : “….Isi seruan di spanduk itu memecah belah masyarakat, dan juga adalah pembohongan publik”.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, bahwa telah beredar spanduk kampanye di kota Bekasi salah satunya ada yang bergambar foto Habib Rizieq Syihab (HRS) dengan Nur Supriyanto yang juga merupakan calon Walikota Bekasi. Di dalam foto itu ada ucapan Habib Rizieq yang berbunyi: “Saya titipkan warga muslim bekasi kepada Nur Suprinyanto”.
Kemudian menurut Damai Hari Lubis, dirinya atas nama KORLABI menyesalkan atas ucapan Telapor (Castro) yang menurutnya gagal paham dan tidak paham apa yang ada dalam kutipan kata tersebut. “Sehingga berani-beraninya dia (Castro) secara serampangan dengan menyampaikan dihadapan publik dan Panwaslu Bekasi tentang statemen dan kalimat Habib Rizieq tersebut dengan kata memecah belah masyarakat dan pembohongan publik, justru ucapan dari terlapor yang dapat memicu hal tersebut,” ujar Damai.
Dia juga menyayangkan pernyataan dari Terlapor (Castro) yang menyatakan bahwa “…Janganlah agama dijadikan alat politik, Agama boleh jadi panutan tapi tidak boleh dijadikan alat Politik”. Maka atas dasar statmen tersebut sudah jelas maksud dan tujuan terlapor (Castro) adalah untuk merendahkan agama dan para ulama.
“Oleh karena itu kami melaporkan Saudara Castro ke Bareskrim Polri dengan pasal berlapis yakni pasal 310 ayat (1) KUHP, 156 KUHP, Pasal 28 ayat (2) UU ITE, Pasal 4 dan 16 UU 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis,” kata Damai Hari.
Terakhir, KORLABI juga menghimbau kepada semua pihak-pihak yang tidak suka terhadap Ulama agar segera bertaubat dan belajar sejarah kembali, bagaimana kemerdekaan bangsa ini tidak lepas dari pengorbanan ulama. [ES]