RIYADH (Panjimas.com) – Angkatan Udara Saudi baru-baru ini berhasil mencegat “rudal balistik” yang ditembakkan ke wilayah Saudi oleh kelompok milisi Syiah Houthi Yaman, demikian menurut pernyataan Komandan pasukan koalisi anti- Syiah Houthi pada hari Kamis (16/02).
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Saudi Press Agency (SPA), para pejabat koalisi mengatakan rudal balistik itu, kabarnya menargetkan wilayah selatan Saudi, tepatnya kota Khamis Mushait, seperti dilansir Anadolu.
Namun rudal Houthi itu berhasil ditembak jatuh pada hari Rabu (15/02) tanpa menyebabkan kerusakan dan kerugian bagi Saudi.
Menurut pernyataan itu, angkatan udara Saudi telah mengebom lokasi peluncuran rudal balistik Houthi di Yaman sebagai pembalasan atas serangan rudal sebelum-sebelumnya.
Sebelumnya pada hari Rabu (15/02), saluran televisi Arab “Al-Ekhbariya” melaporkan bahwa pertahanan udara Saudi juga telah mencegat “dua rudal balistik yang diluncurkan oleh Houthi di Asir wilayah [Arab Saudi] yang berbatasan dengan Yaman”.
Saluran televisi milik Houthi, “Almasirah” kemudian menyatakan bahwa “rudal balistik jarak menengah” telah menyerang target yang dimaksudkan di Asir, akan tetapi “pemerintah Saudi mengatakan mereka mencegat rudal itu”.
Menurut saluran Houthi “Al Masirah”, rudal balistik itu ditembakkan ke wilayah Asir untuk membalas serangan sebelumnya oleh pasukan koalisi pimpinan Saudi pada Distrik ibu kota Sanaa, yang telah dikuasai oleh Syiah Houthi selama lebih dari 2 tahun.
Yaman telah dilanda kekacauan sejak akhir tahun 2014, ketika pemberontak Houthi dan sekutu-sekutu mereka menyerbu ibukota Yaman, Sanaa dan bagian-bagian lain di negara itu, sehingga memaksa anggota pemerintahan Yaman untuk sementara waktu mengungsi ke Riyadh.
Sejak Maret 2015, koalisi interansional yang dipimpin Saudi telah memerangi pemberontak Syiah Houthi yang disokong rezim Iran dan pasukan-pasukan yang setia kepada mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, Arab Saudi dan sekutu-sekutu negara Muslim Sunni meluncurkan kampanye militer besar-besaran yang bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan yang diakui secara internasional dibawah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Arab Saudi dan para sekutunya melihat milisi Houthi sebagai proxy kekuatan Iran di dunia Arab. Koalisi militer Arab yang dipimpin oleh Saudi di Yaman terdiri dari Koalisi 10 negara yakni Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Yordania, Mesir, Maroko, Sudan, dan Pakistan.
Seorang juru bicara PBB mengatakan jumlah korban warga sipil telah mencapai angka diatas 10.000 jiwa.[IZ]