DAMASKUS, (Panjimas.com) – Meskipun memperbolehkan pasokan bantuan ke Madaya Suriah pekan lalu, namun rezim Assad dan para milisi Syiah Hizbullah terus mengepung kota itu, dilansir oleh Anadolu.
Terletak di bagian Barat dari ibukota Suriah Damaskus, Madaya tetap menjadi titik strategis dalam peperangan sipil Suriah yang sedang berlangsung.
Ratusan pasien sedang berjuang untuk tetap hidup, dan tidak ada indikasi bahwa akan adanya tindakan evakuasi dalam waktu dekat ini. Menurut pejabat setempat, janji-janji PBB dan Bulan Sabit Merah (Red Crescent) untuk mentransfer (mengevakuasi) lebih dari 300 pasien ke Rumah Sakit khusus di Damaskus tidak terpenuhi.
Mohamed Yousef, seorang dokter di pusat medis (Medical Center) di Madaya, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa seorang pria tua berusia 50-tahun dan anak muda meninggal pada hari Rabu (20/01/2016) karena kekurangan gizi.
“Jumlah kasus yang tengah dihadapi oleh pihak medical center Madaya hanya menurun sebesar 10 persen,” kata Yousef, ia juga menegaskan bahwa kebanyakan penyakit-penyakit pasien berasal akibat kekurangan gizi.
“Para pasien tidak membutuhkan makanan sekarang. Mereka membutuhkan obat-obatan, karena tubuh mereka tidak mampu mencerna makanan. ”
Dokter Yousef mengatakan bahwa ribuan warga sedang sekarat dan sedang menghadapi “kematian lambat.”
Dia juga mengatakan bahwa pasokan bantuan yang diizinkan masuk ke Madaya cukup untuk sekitar 10 sampai 15 hari, ini bertentangan dengan pernyataan PBB bahwa pasokan bantuan itu cukup untuk 1 bulan.
Dr Khaled Mohamed juga mengatakan bahwa 7 orang telah meninggal akibat kekurangan gizi sejak konvoi bantuan diizinkan masuk ke kota.
Bulan lalu, 23 orang meninggal karena gizi buruk di Madaya, kata para pejabat kesehatan setempat.
Kondisi kehidupan di Madaya telah lebih memburuk dengan terjadinya musim dingin.
Konflik Suriah sendiri yang akan memasuki tahun ke-6 nya pada bulan Maret 2016, telah menewaskan lebih dari 250.000 jiwa , dan telah mengubah Negara itu menjadi sumber pengungsi dan orang terlantar terbesar di dunia, menurut PBB.
Hampir 8 juta korban telah mengungsi, dan lebih dari 4 juta telah melarikan diri dari Suriah sejak konflik dimulai. [IZ]