BALIKPAPAN, (Panjimas.com) – Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Dr. H. Muhammad Jusuf Kalla resmi membuka acara Musyawarah Nasional (Munas) Hidayatullah Ke-IV yang digelar di Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (07/11/2015) siang.
Dalam sambutannya Wapres mengatakan selalu banyak perkembangan dan kemajuan yang dilakukan oleh Hidayatullah, bukan hanya di pesantren Hidayatullah Gunung Tembak tetapi di seluruh Indonesia.
“Di mana dalam berkiprah dan beramal, Hidayatullah selalu mendapatkan tempat dan dengan dakwah yang baik Hidayatullah selalu diterima dan mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat,” ungkap Wapres.
Karena itu, kata Wapres, kita harus bersyukur atas kiprah dan amal ibadah yang telah dilakukan oleh Hidayatullah selama ini. Dan juga kepada seluruh pengurus, pimpinan, da’i maupun seluruh masyarakat yang terus memberi dukungan kepada Hidayatullah.
Di Indonesia, lanjut Wapres, ada berbagai macam organisasi dakwah yang besar dan telahh berkiprah lebih dari seratus tahun seperti Nahdhatul Ulama serta Muhammadiyah untuk memberikan warna tersendiri dalam Islam di Indonesia.
Dan begitu juga organisasi Islam yang tumbuh dan lahir di daerah seperti di Sumatera Utara ada al-Washilah, di Jawa Barat ada Persis, di Sulawesi Selatan ada Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia dan Hubul Wathon, di Sulawaesi Tengah ada al-Khairot dan seterusnya.
“Tetapi, Hidayatullah tumbuh dan berkembsng lebih cepat dibandingkan dengan organisasi yang ada tersebut. dalam waktu kurang lebih 20 tahun Hidayatullah telah berkembang secara nasional,” ungkap Wapres disambut ucapan Alhamdulillah oleh seluruh musairin.
Wapres berharap setelah memberikan saham yang besar untuk kemajuan dan dakwah Islam di negeri ini, dan mudah-mudahan dengan Munas ini memberikan evaluasi terkait dengan rencana ke depan untuk bekerja dan berdakwah lebih baik lagi bagi bangsa.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Hidayatullah Dr. Abdul Manan dalam laporannya mengatakan bahwa Hidayatullah lahir dari seorang anak muda yang saat itu berusia 20, yaitu Ustadz Abdullah Said Allahuyarham.
Dari perjuangan Ustadz Abdullah Said hingga sampai saat ini, Hidayatullah telah memiliki cabang sebanyak 288 yang tersebar di seluruh Indonesia. Semuanya itu untuk membuktikan bahwa melalui Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam, Allah telah memberikan kemenangan bagi umat Islam.
“Hidayatullah telah memulai dakwah dari rumah ke rumah, dari masjid ke masjid, daerah ke daerah pelosok dan seterusnya,” ujar Abdul Manan.
Abdul Manan menuturkan tantangan besar yang dihadapi Hidayatullah sekarang ini adalah bagaimana caranya bisa membangun peradaban Islam. Karena itu, Abdul Manan berharap melalui Munas ke-4 ini Hidayatullah mampu mewujudukan peradaban Islam tersebut sebagaimana yang telah dilakukan Hidayatullah melalui program belajar dan mengajar.
“Dukungan pemerintah baik pusat dan daerah tentu sangat kami butuhkah untuk terus melantjutkan perjuangan Hidayatulah,” ungkap Abdul Manan.
Turut Hadir dalam pembukaan Munas Hidayatullah KE-4, Pangdam VI Mulawarman Mayjen Benny Indra Pujihastono, Gubernur Kalimantan Timur H. Awang Faroek, Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol. Drs. Safaruddin, Wali Kota Balikpapan Rizal Efendi, Pimpinan Umum Hidayatullah Ustadz Abdurrahman Muhammad, Perwakilan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hidayatulah, DPW Hidayatulah, DPD Hidayatulah se-Indonesia dan lain sebagainya.
Seperti diketahui, Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur menjadi tuan rumah agenda Munas Hidayatullah Ke-4 yang digelar selama 4 hari yaitu mulai tanggal 7 hingga 10 November 2015.