TEPI BARAT, PALESTINA (Panjimas.com) – Militer Zionis Israel telah menembak dan melukai seorang wanita Muslimah Palestina setelah ia dituduh menikam seorang warga sipil Yahudi di dekat blok permukiman Yahudi di bagian selatan Tepi Barat yang diduduki Zionis Israel, kata polisi.
Saksi mengatakan kepada bahwa Muslimah bernama Amal Jihad Taqatqa (23 tahun) yang berasal dari Betlehem itu tiba di pemukiman blok Gush Etzion pada hari Senin (1/12/2014) dan menikam warga sipil dengan pisau yang menyebabkan luka ringan.
“Menurut polisi, wanita itu mendekati seorang tentara Israel dengan tujuan menikamnya tapi tidak mampu melakukannya. Jadi, ia kemudian menggunakan pisau itu untuk melukai seorang pejalan kaki -seorang warga sipil Israel- yang tampaknya hanya sedikit mengalami luka-luka,” demikian dilaporkan dari Ramallah.
Polisi Zionis Israel merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa warga sipil Yahudi itu menderita luka ringan akibat penusukan di blok pemukiman sebelah selatan Betlehem. Sementara wanita Palestina yang dituduh melakukan penikaman dan ditembak militer Zionis itu dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan medis lebih lanjut.
The Palestine Red Crescent (Bulan Sabit Merah Palestina) mengatakan bahwa mereka melihat wanita Palestina itu setelah ia ditembak di persimpangan, tapi pemerintah Zionis Israel tidak mengizinkan tim medis Palestina untuk mendekatinya.
Laporan-laporan Media Mengatakan Muslimah Palestina itu dalam Kondisi Kritis
Sumber-sumber media lokal mengatakan bahwa rumah Taqatqa di Bet Fajjar, sebelah selatan Betlehem, telah diserbu oleh pasukan Zionis Israel dan mereka juga telah menangkap ayahnya.
Persimpangan Gush Etzion merupakan pusat bisnis, komersial dan pariwisata di Tepi Barat bagian selatan, yang berfungsi sebagai titik masuk ke blok permukiman Gush Etzion.
Kemudian pada hari Senin, kata polisi, bus Zionis Israel dilempari dengan batu oleh warga Palestina di tempat lain di Tepi Barat. Tidak ada yang terluka dalam serangan itu.
Yerusalem dan Tepi Barat telah menjadi saksi sejumlah serangan kekerasan dalam beberapa pekan terakhir.
Ketegangan Israel-Palestina telah melonjak sejak bulan Juni 2014, ketika warga Palestina menculik dan membunuh tiga pemukim Israel di Tepi Barat. Kemudian Zionis Israel membalas dengan menculik dan membakar hidup-hidup seorang remaja Palestina di Yerusalem Timur.
Hal itu memicu serangkaian peristiwa yang menyebabkan perang Gaza 50-hari, yang menyebabkan lebih dari 2.100 warga Palestina gugur dan 71 orang Israel tewas.
Di sisi lain, klaim Zionis atas Al-Quds di Kota Tua Yerusalem juga telah menambah ketegangan, serta kemarahan atas pemukiman ilegal penjajah Zionis di tanah Palestina. [AW/jzr]