Jakarta, Panjimas – Hidup di Indonesia dengan kemajemukan yang luar biasa, Muhammadiyah menurut Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Agung Danarto senantiasa menghadirkan toleransi dan pesan persatuan.
Dalam pandangan Muhammadiyah, perbedaan bukan menjadi alasan untuk berjarak, melainkan menjadi identitas untuk saling mengenal satu dengan yang lainnya. Kebinekaan, imbuh Agung, merupakan keniscayaan yang harus dihadapi oleh bangsa ini, tetapi yang tidak boleh lupa adalah Tunggal Ika-nya.
“Satunya ini harus selalu kita bangun selalu kita upayakan, supaya yang maju bukan Bhinekanya tetapi yang lebih maju adalah Tunggal Ika-nya.” Ungkap Agung dalam Agenda Pengukuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PDMA) Sidoarjo, Sabtu (10/6).
Merekat perbedaan dalam persatuan, imbuh Agung, telah dipraktikkan oleh Muhammadiyah dengan Nahdlatul ‘Ulama (NU), yang beberapa waktu lalu PP Muhammadiyah melakukan kunjungan balasan ke Kantor Pengurus Besar NU (PBNU).
“Merekatkan antara Muhammadiyah dengan NU ini menjadi sangat krusial, sangat penting di saat bangsa Indonesia sedang menuju kontestasi Pilpres.” tutur Agung.
Dalam pandangan Agung, menjelang Pemilu 2024 harus diciptakan suasana prakondisi yang baik. Sebab jika hal itu tidak dilakukan, dikhawatirkan akan menyebabkan kejadian-kejadian non-kondusif seperti yang polarisasi pemilu sebagaimana yang terjadi 2019 silam.
Maka, merekat persatuan antar ormas keagamaan di Indonesia diperlukan. Agung berharap, praktik baik yang dilakukan oleh pimpinan ormas level pusat juga ditiru oleh kepemimpinan di level bawahnya, sampai dengan tingkat grass root. Bahkan bukan hanya dengan sesama Islam, tetapi juga lintas iman.
“Hal ini saya kira memang penting dan sebenarnya kalau Muhammadiyah sejak dulu sudah mengedepankan kebersamaan, sudah mengedepankan ukhuwah islamiyah, “ungkap Agung.
- Namun demikian, Agung tidak menampik bahwa di lapangan masih terdapat ‘kerikil-kerikil kecil’ yang tidak berarti mengganggu hubungan baik lintas ormas, dan lintas iman ini. Tapi Agung percaya bahwa, umat dan bangsa ini akan mampu melewati kerikil-kerikil kecil tersebut.