Bekasi, Panjimas – Kegiatan Rakornas (Rapat Kordinasi Nasional) Dewan Da’wah Islamiyyah Indonesia usai digelar. Rakornas tahun 2023 kali ini bertempat di Pusdiklat Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Tambun Bekasi. Agenda Rakornas dibuka pada hari Jum’at, 24 Februari dan berlangsung sampai hari Ahad, 26 Februari 2023.
Ini adalah Rakornas ketiga di masa kepemimpinan Dr. Adian Husaini sebagai ketua Umum dan Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin sebagai Ketua Pembina. Keduanya didaulat menahkodai organisasi yang didirikan Allahuyarham Pak Natsir dan kawan-kawan 56 tahun lalu, untuk masa kepengurusan 2020-2025.
Bagi penulis ada hal yang selalu menarik dan khas dari perhelatan Rakornas Dewan Da’wah dari tahun ke tahun. Terutama Rakornas pada tiga tahun terakhir ini. Beberapa catatan ringan penulis tuangkan dalam uraian berikut.
1. Rakornas dan Peluncuran Buku
Buku baru pada perhelatan Rakornas Dewan Da’wah dalam catatan penulis menjadi khas yang menarik. Rakornas tahun ini Dewan Da’wah meluncurkan buku karya sang ketua umum Dr. Adian Husaini berjudul, “STID Mohammad Natsir: Model Perguruan Tinggi Ideal, Pusat Kaderisasi Dai & Pemimpin Bangsa.”
Buku tersebut dilaunching pada acara opening Rakornas dengan penyerahan secara simbolis kepada masing-masing; Ketua Dewan Pembina, Ketua Dewan Pengawas dan satu perwakilan peserta Rakornas yang paling jauh.
Pada Rakornas Padang 2022, Dewan Da’wah juga melaunching buku bertema “Fatwa Keislaman dan Kebangsaan Dewan Da’wah” karya KH. Syamsul Bahri Ismail, Ketua Majlis Fatwa.
Buku tersebut sebagai kado Dewan Da’wah untuk bangsa dan negara dalam rangka mengokohkan NKRI. Wakil Ketua MPR RI, Bapak Zulkifli Hasan menyambut baik dan mengapresiasi hadiah berharga Dewan Da’wah untuk bangsa ini. Bahkan pada kegiatan Rakornas, beliau memberikan sambutan khusus dalam kegiatan launching dan sosialisasi buku serta menerima kado Dewan Da’wah tersebut untuk diteruskan ke MPR RI.
Sementara Rakornas Jakarta 2021, Dewan Da’wah melaunching buku bertajuk “Bersama Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Mewujudkan Indonesia Adil Makmur 2045.”
Buku tersebut ditulis Dr. Adian Husaini persis di masa awal kepemimpinannya menakhodai Dewan Da’wah.
Tradisi buku baru pada kegiatan Rakornas dalam hemat penulis harus menjadi ciri khas yang patut diteruskan dan dilestarikan. Apalagi Ketua Umum Dewan Da’wah sendiri hampir setiap tahun selalu merilis buku baru terkait dengan Dewan Da’wah. Setidaknya, dalam tiga tahun masa kepemimpinannya di Dewan Da’wah, penulis 1000 artikel ini telah menerbitkan tiga judul buku; “Bersama Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Mewujudkan Indonesia Adil Makmur 2045.” Selanjutnya buku berjudul, “Berbeda, Berdialog dan Berjuang Bersama.” Dan bukunya yang hadir pada Rakornas kali ini, “STID Mohammad Natsir: Model Perguruan Tinggi Ideal, Pusat Kaderisasi Dai & Pemimpin Bangsa.”
2. Tradisi Rakornas di Bulan Februari
Sudah menjadi tradisi organisasi, Rakornas Dewan Da’wah selalu digelar di bulan Februari akhir. Tiga kali perhelatan Rakornas secara berturut-turut pada 2021, 2022 dan 2023 selalu pada tanggal dan bulan yang sama.
Tahun 2021 di Jakarta, Rakornas digelar pada 26-28 Februari. 2022 di Padang Sumatera Barat pada 24-26 Februari. Dan kali ini 2023 di Bekasi Jawa Barat pada 24-26 Februari.
Sempat memang Rakornas tidak mengambil momentum Februari. Seingat penulis pada Rakornas Yogyakarta tahun 2020 di akhir masa kepemimpinan Allahu Yarham Drs. Mohammad Siddik. Rakornas tahun itu diselenggarkan pada 7-8 Januari dengan mengusung tema “Optimalisasi. Tiga Pilar Dakwah Guna Memperkokoh NKRI. Menuju Indonesia Maju yang Diridhoi Allah SWT.”
Apakah tradisi bulan Februari sebagai bulan Rakornas akan menjadi ketentuan baku dan maklumat tak tertulis? Waktu yang akan membuktikan. Yang jelas, pilihan bulan Februari bukan tanpa sebab. Paling tidak mengambil spirit mengingatkan pada waktu berdirinya Dewan Da’wah yaitu di bulan Februari, tepatnya 26 Februari 1967.
3. Tempat yang menyesuaikan dengan ruh, semangat dan tema/tagline Rakornas
Rakornas Dewan Da’wah menjadi hajatan tahunan para pengurus untuk shilaturahim, shilatul fikr dan shilatul harakah wal barakah. Bukan hanya bagi para pengurus Pusat, namun juga bagi seluruh pengurus Wilayah yang tersebar di segenap penjuru Indonesia.
Kehadiran Rakornas dirasakan sebagai energi yang menambah daya dan semangat para pengurus untuk mengawal pergerakan da’wah kurun waktu setahun berjalan.
Karenanya Dewan Da’wah membentuk Panitia khusus dengan SK Dewan Da’wah Pusat, yang bertugas mengawal agenda hajat tahunan ini. Pantia dibentuk jauh-jauh hari, untuk merancang, mempersiapkan dan mendesain konsep Rakornas secara cermat dan apik. Dan dua hal yang menjadi wajah Rakornas adalah tagline dan pilihan tempat.
Tema dan tagline dirumuskan, didiskusikan dan digodok panitia bersama tim pengarah sesuai dengan momentum, kebutuhan dan filosofi serta ruh organisasi. Selanjutnya menetapkan tempat disesuaikan dengan pilihan tema, desain dan kebutuhan Rakornas.
Itulah yang penulis cermati dari tiga kali perhelatan Rakornas Dewan Da’wah pada tiga tahun terakhir ini. Rakornas 2021 mengambil tema, “Membangun Sinergi Antar Dewan Da’wah Pusat dan Daerah untuk Penguatan Organisasi”.
Tema ini tentu sangat pas untuk mengantarkan debut kepengurusan baru Dewan Da’wah yang baru saja terpilih saat itu. Tentunya dibutuhkan waktu segera untuk membangun chemistry Pusat dan Daerah. Dan dengan pilihan tempat di Jakarta. Tepatnya di Gedung Menara Da’wah Kramat Raya, sebagai sentral Dewan Da’wah secara wujud.
Kemudian Rakornas Padang Sumbar 2022, mengusung tema, “Membangun Kemandirian Umat Untuk Indonesia Yang Diridhoi Allah Swt.” disertai tagline, “Menguatkan Organisasi, Mengokohkan NKRI.”
Tema dan tagline ini tentu selaras dengan spirit dan ruh Rakornas yang mengajak peserta untuk menapak tilas jejak para founding father organisasi. Apalagi dalam kegiatan Rakornas tersebut terdapat ageda menyejarah yaitu ditahbiskan nya rumah kelahiran tokoh pendiri Pak Natsir sebagai cagar budaya. Karenanya kemudian, pilihan tempat di Padang Sumbar, tidak dapat dielakkan.
Sebagaimana Rakornas pada tahun ini yang mengusung tema, “Mengokohkan Jati Diri Dewan Dakwah Sebagai Organisasi Dakwah dan Pendidikan.” Berjodoh tempat di Pusdiklat Dewan Da’wah Tambun Bekasi Jawa Barat.
Mengingat Pusdiklat sebagai kawah candradimuka pengkaderan para da’i Dewan Da’wah. Di lokasi ini, bertengger pusat pendidikan dan da’wah milik Dewan Da’wah. Mulai dari TK, SD, SMP dan Sekolah Tinggi. Juga terdapat, masjid, Darul Aitam dan pusat kursus serta sentra ekonomi ummat.
4. Kemandirian Da’wah yang terus dijaga
Tidak dapat dipungkiri bahwa perhelatan hajat tahunan organisasi semacam Rakornas dan lainnya, membutuhkan dukungan finansial yang tidak kecil. Sampai saat ini, Dewan Da’wah masih mampu membiayai sendiri kegiatan dan event yang diselenggarakannya. Dalam hal ini peran unit-unit usaha dan lembaga zakat yang ada di lingkungan Dewan Da’wah tentu menjadi pionir sebagai tulang punggung.
Sekalipun pada beberapa kegiatan, Dewan Da’wah juga tidak menutup diri pada partisipasi dan bantuan yang diberikan pihak lain. Selama tidak mengikat dan menimbulkan konsekuensi yang dapat berpengaruh pada jati diri, mengapa tidak.
Rakornas Padang 2022 sebagai contoh, banyak melibatkan tokoh politik, pengusaha dan pejabat. Ada tokoh partai yang ikut meramaikan. Ada juga pengusaha, pejabat dan menteri yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Namun, semuanya walhamdu lillah tidak mengikat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Selamat menjalankan amanat Rakornas kepada seluruh peserta dan para pengurus. Selamat kembali bertugas mengemban Da’wah di wilayah dan daerah masing-masing dengan ruh dan semangat baru.
Imanuddin Kamil
Ketua Dewan Da’wah Karawang