KARANGANYAR, Panjimas — Setelah mengisi tablig akbar di Sukoharjo, Sabtu (5/11/2022), KH Bachtiar Nasir melanjutkan roadshow dakwah di Karanganyar, Jawa Tengah pada Ahad (6/11/2022). Pimpinan AQL Islamic Center ini menjadi narasumber pada Kajian Ahad Pagi dengan tema Membumikan Alquran di Bumi Intanpari yang digelar di Alun-alun Kabupaten Karangnyar.
Pada kesempatan ini, UBN sapaan akrab KH Bachtiar Nasir mengungkapkan pentingnya persatuan umat. Diungkapkan UBN, banyak negara-negara muslim yang saat ini dilanda perang saudara. Indonesia, sebagai negeri muslim pun tidak luput dari upaya diadu domba, dipecah belah.
“Kita lihat Suriah, Yaman, kemudian di Arab spring, Tunisia, Libya, dan seterusnya dibikin kacau. Sesama umat Islam dibuat perang saudara. Tapi Alhamdulillah, mereka gagal melakukan itu di Indonesia,” ungkap UBN.
Umat Islam di Indonesia, jelas UBN, memiliki karakter suka perdamaian, tidak mudah diprovokasi dan tidak mudah diadu domba. Sehingga dengan karakter ini menjadi modal kuat bagi terciptanya persatuan yang kokoh.
Karakter bersatu ini, lanjut UBN, sudah dibentuk dan dicita-citakan para pendiri bangsa pada pembukaan UUD 1945 alinea kedua. “Bahwa Indonesia akan menjadi negara merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” ujar UBN yang juga Ketua Umum DPP Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI).
UBN mengingatkan agar umat Islam Indonesia jangan seperti dua suku Arab, yakni suku Aus dan Khazraj. Aus dan Khazraj selalu berperang, berseteru karena ditunggangi oleh dua suku Yahudi, yakni Bani Nadir dan Bani Quraidzah.
“Mereka dibikin perang terus. Karena mereka sadar, kalau umat Islam di Madinah bersatu, mereka tidak akan pernah bisa berkuasa. Sehingga mereka memiliki kepentingan untuk mengadudomba dengan berbagai cara. Dan itu dikisahkan dalam Alquran,” jelas UBN.
Belajar dari kisah suku Aus dan Khazraj ini, UBN berharap di tahun-tahun politik yang sudah di depan mata, umat Islam jangan mau ditunggangi dan dipecah belah.
“Jangan mau dipecah belah. Mari bersatu untuk Indonesia kita,” tegas UBN.